
Kediri - Ironis, seorang pejabat Pemkab Kediri berinisial dr BTP yang berada digarda terdepan penanggulangan penyebaran Corona di wilayahnya bertugas, dikabarkan positif Corona. Pejabat tersebut bertempat tinggal di wilayah Kota Kediri.
Kabar tertularnya pejabat tersebut berusaha ditutup-tutupi, sejumlah pihak yang berkompeten memberikan konfirmasi berusaha tutup mulut dan tidak menjawab pesan singkat untuk mencari kebenaran berita tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Kediri, Krisna Setiawan SAP, Msi saat dikonfirmasi lewat pesan singkat mnayatakan, “Insya Allah, Pak Bambang baik-baik saja,” tulisnya menjawab pertanyaan terkait berita tersebut.
Begitupula dengan dr Ibnu Gunawan, Direktur RS Kabupaten Kediri, kolega dr BTP tidak mengangkat telepon saat dihubungi. Berkali kali upaya konfirmasi lewat sambungan telepon yang dilakukan tidak mendapat respon..
Sinyalemen yang mendukung kebenaran berita tersebut disampaikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, dalam siaran persnya dinyatakan satu warga dinyatakan positif. Warga tersebut bertempat tinggal di Kecamatan Tinalan.
Hasil penelusuran yang dilakukan dr BTP bertempat tinggal di Perum Permata Jingga, Kecamatan Tinalan, Kota Kediri. Kebenaran adanya pasien positif Covid-19 juga dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima M.Kes.
Namun, ketika ditanya lebih jauh terkait pasien baru positif tersebut, dr Fauzan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, enggan menjelaskan. Baik dihubungi lewat pesan singkat maupun hubungan telepon tidak direspon.
Sementara itu, dalam siaran persnya pengumuman satu warganya yang positif Corona , Walikota Abu Bakar mengimbau masyarakat Kota Kediri lebih berhati-hati, waspada dan selalu mematuhi aturan pemerintah serta maklumat Kapolri mengenai pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Ini artinya Kota Kediri masuk dalam salah satu wilayah zona merah pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Jadi saya meminta warga Kota Kediri patuhi semua protokol dan surat edaran untuk pencegahan Covid-19, agar pandemi Corona ini tidak meluas,” jelas Mas Abu dalam pers rilisnya.
Pemkot Kediri juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu jujur jika pernah melakukannya kontak dengan orang yang statusnya pasif Covid-19. Hal itu agar memudahkan dalam pengawasan dan penanganan virus tersebut.
“Pesan kami, kalau nanti pasien ini sudah sembuh, jangan ada stigma di masyarakat. Karena covid-19 ini bukan aib. Masyarakat yang merasa pernah punya kontak erat dengan pasien juga lebih baik jujur, agar semakin mudah ditangani,” tutup Wali Kota.
Sementara dr Fauzan Adima secara terpisah mengatakan pihaknya akan melakukan tracing dan penyelidikan epidemiologi terkait kasus tersebut, warga yang pernah kontak erat dengan pasien tersebut akan dilakukan rapid test.
“Petugas akan melakukan penyemprotan desinfektan di lokasi rumah pasien. Masyarakat tidak perlu panik, yang terpenting tetap tinggal di rumah agar tidak terpapar virus Corona,” imbuh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima M.Kes. (gos)