
Gresik – Siapa bilang air besar wudhu akan terbuang sia-sia. Di bawah pengelolaan Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik, air tersebut bisa bermanfaat untuk budidaya sayur dan ikan sehingga mempunyai nilai ekonomi. Inovasi ini pun menjadi berkah bagi para tukang becak yang biasa mangkal di sekitar perusahaan.
Langkah ini mampu menyulap lahan bekas pembuangan sampah yang tak jauh dari Masjid menjadi kebun aneka sayuran, seperti terong dan tomat yang tumbuh dengan subur. Bibit ikan juga telah ditebar di kolam yang lokasinya tidak jauh dari kebun sayur.
“Petrokimia Gresik melalui Takmir Masjid Nurul Jannah berupaya mengoptimalkan sumber daya yang selama ini terbuang, dimanfaatkan menjadi fasilitas yang memiliki value,” tandas Rohmad, Ketua Takmir Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik, Rabu (13/11).
Rohmad menceritakan, jika pembangunan kebun budidaya ini tidak lepas dari keberadaan tukang becak atau yang akrab dipanggil abang becak yang tinggal di Pondok Abang Becak Masjid Nurul Jannah. Mess ini menampung para abang becak yang biasa mangkal di sekitar pabrik.
Setidaknya 30 abang becak memanfaatkan fasilitas tempat tinggal ini. Mereka adalah para pendatang yang mengais rezeki di kota industri ini. Sebelumnya mereka banyak tidur di emperan toko saat malam hari.
“Kebanyakan dari mereka adalah petani di kampung halamannya. Untuk itu kami memfasilitasi mereka dengan kebun budidaya sayur dan kolam ikan, sehingga mereka bisa memanfaatkan kemampuan bercocok tanamnya sekaligus bisa memperoleh tambahan pendapatan dari hasil panen nanti” ujar Rohmad.
Ia menegaskan, pembangunan kebun budidaya sayur dan ikan ini benar-benar memanfaatkan sumber daya yang sebelumnya tidak dimanfaatkan menjadi bernilai. Untuk pengairan, kebun budidaya ini memanfaatkan air bekas wudhuu para jamaah.
Air bekas wudhu ditampung dalam sebuah bak penampungan, kemudian dialirkan melalui instalasi pipa untuk mengairi tanaman penghijauan, kolam ikan, serta diteruskan ke kebun sayuran. Kebun budidaya ini juga dibangun di atas lahan bekas pembuangan sampah yang lokasinya tepat di depan Pondok Abang Becak.
Melalui kebun budidaya ini, masjid memperoleh pendapatan dari hasil panen sayur, ikan, serta berbagi pendapatan dengan abang becak. Selain itu juga dapat menjadi sarana belajar bagi marbot masjid. Sehingga memiliki fungsi sebagai media untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Masjid Nurul Jannah.
Rohmad menjelaskan bahwa, pihaknya ingin mejadikan Masjid Nurul Jannah sebagai masjid yang bermanfaat bagi keluarga besar Petrokimia Gresik dan masyarakat sekitar melalui berbagai inovasi atau terobosan.
Ia juga mengungkapkan jika keberhasilan inovasi yang selama ini dilakukan oleh Takmir Masjid Nurul Jannah adalah berkat dukungan dari Manajemen Petrokimka Gresik.
Eco-Masjid
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa kebun budidaya ini juga menjadi wujud nyata kinerja Petrokimia Gresik melalui takmir masjid dalam memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menguatkan konsep eco-masjid yang sebelumnya telah dibangun.
Masjid Nurul Jannah selama ini memang sudah dikenal sebagai masjid berwawasan lingkungan. Salah satu konsep eco-masjid terlihat pada desain bangunan.
Desain masjid ini benar-benar menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, jamaah bisa tetap merasa sejuk meskipun tidak menggunakan AC (Air Conditioner). Arsitektur masjid bergaya Jawa ini mampu menghemat energi, dan dapat meminimalisasi emisi freon yang dapat merusak ozon, jelas Rahmad Pribadi.
Kompleks Masjid Nurul Jannah juga semakin rindang dengan adanya berbagai tanaman penghijauan, mulai dari halaman, tempat parkir hingga sejumlah fasilitas bangunan masjid lainnya. (sep)