
Pasuruan - Tiada hujan dan angin kencang, atap ruang kelas SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan tiba-tiba ambruk. Material genteng dan rangka baja ringan menimpa siswa yang sedang belajar.
Suasana belajar yang tenang karuan saja berubah menjadi kepanikan. Jerit dan tangis bersaut-sautan disela suara gemuruh bangunan yang ambruk.
Seorang guru dan seorang siswa tewas sedangkan 11 siswa lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan. Korban tewas adalah Sevina Arsy Wijaya (19) dan Irza Almira (8), siswa kelas II.
Warga yang berada di sekitar lokasi, berupaya menolong dan mengeluarkan korban dari timbunan reruntuhan bangunan. Suasana pilu mengiringi proses evakuasi korban.
Menurut keterangan Iksan, warga setempat, peristiwa itu terjadi pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Tidak ada tanda-tanda bangunan tersebut akan runtuh.
“Satu deret atap bangunan tiba-tiba ambruk. Anak-anak lari berhamburan menyelematkan diri. Mereka menangis dan berteriak minta tolong,” kata Ikhsan.
Kepanikan itu semakin menjadi manakala diketahui ada korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Para orang tua siswapun berdatangan ke sekolah untuk mengetahui kondisi anak-anaknya.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab ambruknya bangunan sekolah tersebut. Pihak kepolisian Polresta Pasuruan masih melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebabnya. (oen)