
Untuk meningkatkan penjualan pascapenutupan toko ritel Apple karena pandemi virus Covid-19, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu memangkas harga iPhone di China.
Dilansir dari situs Gizmochina, Kamis (4/6/2020), harga yang lebih rendah akan terlihat selama festival belanja JD.com 618. Di sana, pelanggan bisa menemukan beberapa model iPhone yang telah dipotong dari harga asli.
Perusahaan sendiri sebenarnya belum memotong harga di situs web, namun penjual pihak ketiga telah menawarkan harga yang lebih rendah, terutama untuk model terbaru.
Tmall China menawarkan varian iPhone 11 64GB dengan harga 670 dolar Amerika atau sekitar Rp 9,5 juta. Diskon yang mereka berikan sebesar 13 persen dari harga asli 774 dolar atau Rp 11 juta.
Kemudian, ada iPhone 11 Pro yang juga didiskon 13 persen, dari semula 8.699 Yuan atau Rp 17 juta menjadi 7.579 Yuan atau Rp 15 juta. Lalu, iPhone 11 Pro Max turun ke 8.359 Yuan atau Rp 16,6 juta, dari 9.599 Yuan atau Rp 19 juta.
Tidak ketinggalan juga produk terjangkau yang baru mereka rilis iPhone SE 2020, dari semula 3.299 Yuan atau Rp 6,5 juta menjadi 3.099 Yuan atau Rp 6,18 juta.
Sedangkan, JD.com menurunkan harga yang lebih tajam. iPhone 11 64 GB didiskon menjadi 4.599 Yuan atau Rp 9,1 juta, lebih hemat Rp 400 ribu dibanding Tmall. Kemudian, untuk iPhone 11 Pro menjadi 6.999 Yuan atau Rp 13,9 juta, hemat Rp 1,1 juta.
iPhone 11 Pro Max dihargai 7.499 Yuan atau Rp 15 juta. Kemudian, iPhone SE 2020 dibanderol 3.069 Yuan atau Rp 6,12 juta. Seperti diketahui, JD.com juga merupakan reseller resmi Apple di China.
Diskon besar-besaran ini memiliki efek yang cukup menggembirakan, karena penjualan selama festival naik hampir tiga kali lipat, menurut perusahaan.
Biasanya, perusahaan tidak ambil bagian dalam event ini, namun penurunan kinerja telah membuat mereka melakukan langkah yang tak biasa.
Peluncuran iPhone 12 Ditunda
Sepekan silam Apple menunda peluncuran ponsel iPhone 12 sampai akhir tahun. Kabarnya perilisan itu akan berlangsung pada November mendatang. Padahal biasanya, Apple meluncurkan ponsel baru pada pertengahan September.
"Perusahaan berisiko mengalami penurunan output produksi sekitar 13% untuk tahun ini, sekitar 35 juta unit pada kuartal II 2020," begitulah bunyi laporan tersebut, dikutip dari Business Today (Jumat, 29/5/2020).
Jika prediksi itu benar, maka Apple akan mengalami kerugian pada tahun ini, mengingat penurunan produksi itu terjadi bersama dengan penundaan peluncuran ponsel terbaru.
Terlepas dari penundaan peluncuran itu, pasar tampak menanti kehadiran iPhone 12 sebagai salah satu ponsel terbaru.
Asal tahu saja, iPhone 12 bakal hadir dengan berbagai model, yakni model dasar 5,4 inci dan 6,1 inci; serta model Pro 6,1 inci dan 6,7 inci.
Tak hanya itu, iPhone 12 model Pro juga akan mendapat tampilan ProMotion 120Hz sehingga bakal menampilkan peralihan dari 60Hz ke 120Hz dengan kecepatan refresh dinamis, tergantung kebutuhan.
Kekuatan baterainya kabarnya mencapai 4.400 mAh untuk mengatasi peningkatan beban akibat refresh layar tersebut. Artikel ini sudah tayang di E-Paper LenteraToday edisi hari ini (Jumat, 5/6/2020) -abh-