
TikTok mengumumkan kehadiran kompetisi bagi para kreator di platform-nya. Lewat kompetisi yang diberi nama Berbagi Ilmu, platfrom berbagi video itu menyediakan hadiah total hingga Rp 700 juta.
Sesuai namanya, kompetisi ini mengajak para kreator untuk berbagai pengetahuan di berbagai bidang, mulai dari pengetahuan umum, bahasa asing, kuliner, fitnes, fashion, teknologi, serta life hacks.
"Berbagi Ilmu merupakan salah satu komitmen kami menginspirasi belajar atau memperkaya diri dengan pengetahuan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja," tutur Head of Users and Content Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra, dalam keterangan resmi yang diterima (Jumat, 5/6/2020).
Menurut Angga, di tengah pandemi Covid-19 ini masyarakat dianjurkan untuk di rumah saja.
"Kami berharap lewat video 15 hingga 60 detik, pengguna dapat berbagi pengetahuan dan informasi bermanfaat di TikTok," tutur Angga.
Untuk diketahui, kompetisi ini akan berakhir pada 17 Juni 2020. Sejak pertama diluncurkan, video dengan tagar Berbagi Ilmu telah mendapatkan lebih dari 1,1 miliar views.
Beberapa kreator konten yang sudah meramaikan tagar Berbagi Ilmu ini salah satunya adalah Irving Tan. Dia kerap berbagi informasi berbasis teknologi dengan lebih dari 2,2 juta likes.
Lalu ada Clarista Cahyani yang berbagi pengetahuan tentang matematika melalui video penyelesaian dengan cara sederhana. Konten dari pelajar asal Jakarta ini sudah mendapat lebih dari 580 ribu likes.
Terakhir, ada Raymond Muaya yang berbagi tips memilih busana untuk kaum pria. Berkat turut serta dalam konten Berbagi Ilmu di TikTok, brand clothing buatan Raymond kini juga makin dikenal.
Diberitakan sebelumnya, para pengguna TikTok menyampaikan komplain terkait unggahan tagar #BlackLivesMatter dan #GeorgeFloyd.
Para pengguna memandang segala unggahan dengan tagar-tagar tersebut diberi tanda nol view pada jaringan sosial dan platform video musik pendek asal China ini.
Mereka menuduh TikTok, yang diinduki oleh ByteDance Ltd., menyensor komentar-komentar bernada dukungan untuk kaum kulit hitam selama aksi protes yang meletus di seantero Amerika Serikat pascakematian seorang warga kulit hitam, George Floyd, di tangan pihak kepolisian Minneapolis.
Sejumlah pengguna TikTok mengubah gambar profil mereka menjadi kepalan tangan hitam yang melambangkan kekuatan hitam, sementara mendesak pengguna lain untuk unfollow pengguna yang tidak mendukung protes atas langkah yang dipandang penyensoran tak adil ini.
Sejalan dengan itu manajemen TikTok langssung menyampaikan permohonan maaf, sekaligus melakukan konfirmasi.
“Kami menerima dan meminta maaf kepada para pencipta dan komunitas kulit hitam kami yang merasa tidak aman, tidak didukung, ataupun merasa ditekan,” tulis Vanessa Pappas, general manager TikTok AS dan Kudzi Chikumbu, direktur komunitas di TikTok, dalam sebuah unggahan.
“Dan kami tahu kami memiliki tugas yang harus dilakukan untuk mendapatkan kembali dan memperbaiki kepercayaan itu,” tambah mereka, seperti dilansir dari Bloomberg, (LenteraTodya, Selasa 2/6/2020).
Perusahaan mengatakan tidak menyensor segala unggahan serta menyalahkan isu tampilan yang berasal dari kesalahan teknis yang memengaruhi beragam tagar. Pada kenyataannya, video dengan tagar #BlackLivesMatter telah mencetak lebih dari 2 miliar view, menurut TikTok (Ist-abh).