
Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang berada di Kota Batu ini dikenal sebagai sekolah yang menginspirasi. Bahkan lulusan Sekolah SPI mampu memutuskan kemiskinan dalam keluarga dan mencetak anak yang dulu tak mampu kini sukses di bidangnya masing-masing. Sekolah dengan murid-murid menginspirasi ini pun rupanya mampu memikat produser film untuk dikisahkan dalam sebuah film.
Film ‘Anak Garuda’. Merupakan film yang mengisahkan tujuh alumni Sekolah SPI, yaitu Olfa, Robet, Yohana, Dila, Sayyidah, Wayan, dan Sheren. Mereka yang kini telah sukses menjadi wirausaha dan pengurus unit usaha yang dikelola SPI.
Produser Film ‘Anak Garuda’, Verdi Solaiman menyampaikan, jika Sekolah SPI berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Pasalnya, sekolah ini hanya mengkhususkan pada anak putus sekolah, yatim, yatim piatu dan anak yang benar-benar tidak mampu. Bahkan, sekolah tersebut tidak menerima siswa dari orang tua yang berada.
“Cara mendidiknya pun berbeda. Mereka diajarkan untuk terus berjuang tanpa kenal lelah dan disatukan sinerginya mengatasi perbedaan untuk maju dan berjuang nersama,” kata Verdi saat promo Film ‘Anak Garuda’ di Tunjungan Plaza Mall, Surabaya, Sabtu (7/9).
Meski film berceritakan sekolah tak sedikit di Indonesia, namun yang membuat berbeda dari film Sekolah SPI dengan film sekolah lain yaitu cara pendidikannya yang tak lazim.
Pun, dalam kurun pendidikan lima sampai tujuh tahun, Sekolah SPI tak hanya mencerdaskan saja, melainkan menyejahterakan muridnya yang kini berjumlah 300 anak. “Merubah masa depan, menanggulangi masalah kehidupan. Itu yang lebih penting nilainya dari pada nilai di isi rapot,” ujar dia.
“Tahu ada semangat itu di SPI dan film menjadi mercusuarnya, dari film kita bisa menyampaikan bahwa ini bukan teori dan fiksi tapi ada dan terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, pemeran Koh Jul inspirator Sekolah SPI, Kiki Narendra mengungkapkan tantangan pada penggarapan film ini, yaitu semua orang yang dikisahkan asli dan masih ada. Tak seperti film hang diangkat dari cerita fiksi, Kiki dapat berinteraksi dan menyesuaikan diri hingga dapat menjiwai seperti Koh Jul.
“Tantangannya bisa memberi warna yang berbeda. Motivasi semangat hidup inti dari anak-anak itu apa? Itu tantangan terbesar,” kata Kiki.
Jika hanya gesture, lanjut dia, itu bukan pada sasaran penggarapan film ‘Anak Garuda’. Melainkan inti yang di dapatkan dari perjalanan hidup selama di Sekolah SPI.
“Kita mendapat tujuan dan kisah hidup, karena apa dan kita bisa memberikan warna baru bagi mereka,” pungkasnya. Perlu diketahui, film ‘Anak Garuda’ yang telah dipersiapkan sejak Juni 2019 akan tayang pada awal tahun 2020. (Est)