
Surabaya – Siapapun yang masuk ke kantor pemerintahan Provinsi Jawa Timur, termasuk ke Gedung Negara Grahadi baik itu ANS maupun tamu harus melewati alat screening room yang diberi nama Sico (Sikat Corona).
Alat ini akan menyemprotkan disinfektan secara otomatis tidak hanya pada orang saja, namun kendaraannya juga langsung disemprot. Baik itu sepeda motor maupun mobil. Seperti di Gedung Negara Grahadi, begitu melewati pintu gerbang, langsung disambut dengan screening room. Beberapa petugas sudah bersiap untuk menghentikan sejenak kendaraan yang melintas. “Maaf Pak, bisa turun sebentar,” kata salah satu petugas.
Setelah meminta turun pengendaran kendaraan, petugas meminta supaya mendekat ke alat seperti blower yang menyemprotkan disinfektan secara otomatis. Selain diminta mendekat ke alat, petugas juga meminta supaya badan diputar putar sehingga disinfektan bisa merata keseluruh butuh. Sementara untuk kendaraan langsung disemprot dari berbagai arah.

Selain disemprot mengggunakan diinfektan, semua yang masuk juga cek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun. “Suhu Bapak 34,5 derajat, suhu Bapak normal, silahkan melanjutkan,” kata salah satu petugas pada seorang tamu yang baru masuk di Gedung Negara Grahadi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerangkan bahwa penggunaan screening room ini dimulai Senin (23/3/2020), setiap orang baik tamu maupun ASN yang akan masuk ke Grahadi harus melalui room screening yang didatangkan khusus dari Universitas Brawijaya Malang.
“Kita menyiapkan room screening di setiap kantor pemerintahan di lingkungan Pemprov. Yang kita mulai hari ini adalah di Grahadi. Kemudian menyusul di kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena ASN (Aparatur Sipil Negara) akan tetap masuk kerja dengan sistem satu hari masuk kantor satu hari bekerja di rumah,” terang Khofifah.
Gubernur Khofifah juga meninjau langsung persiapan operasional dua alat screening tersebut. Ia bahkan mencoba sendiri untuk masuk ke dalam Sico dan diseprot cairan desinfektan. “Caranya mudah. Masuk ke room screening, tekan tombol untuk memulai penyempotan, hanya beberapa detik lalu tekan tombol matikan dan sudah selesai,” kata Khofifah.
Diharapkan dengan upaya ini akan turut mencegah penyebaran virus corona di Jawa Timur. Dan masyarakat yang masih harus bekerja atau beraktivitas di lingkungan Pemprov Jatim tetap terjaga tubuhnya dari potensi penularan virus.
"Namun begitu kami tak henti mengajak masyarakat Jawa Timur untuk beraktivitas di luar rumah kecuali benar-benar urgent. Mulai hari ini pun ASN di lingkungan Pemprov juga kian kami batasi aktivitasnya dengan bekerja di kantor sehari dan bekerja di rumah sehari,” papar Khofifah.
Hingga saat ini, update perkembangan covid-19 di Jatim kian meningkat. Total ada sebanyak 41 kasus positif covid-19 yang tersebar di Surabaya, Malang Raya, Magetan, Sidoarjo dan Blitar. Kemudian juga ada sebanyak 999 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan juga 88 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Saya terus menghimbau agar masyarakat tinggal di rumah dan keluar hanya untuk sesuatu yang urgent, hindari keramaian, tunda jika akan menyelenggarakan kegiatan yang akan mengundang banyak orang, makan makanan yang sehat, olah raga yang cukup dan terus berdo'a agar penyebaran vovid-19 segera terhenti," pungkasnya. (ufi/hms)