
Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum PDI Perjuangan untuk masa periode 2019-2024. Ini menjadi sejarah dan rekor tersendiri bagi dunia politik Indonesia. Mega berhasil menduduki kursi nomor satu sebuah partai politik (parpol) dalam waktu terlama, yaitu dua dasawarsa (20 tahun).
Megawati Soekarnoputri merupakan putri proklamator kemerdekaan Indonesia yang juga presiden pertama, Soekarno. Megawati lahir di Jogjakarta, 23 Januari 1947, saat Indonesia tengah berperang melawan Sekutu yang ingin merebut kembali kemerdekaan.
Megawati mulai terjun ke dunia politik pada tahun 1986. Tak lama setelah itu, ia terpilih sebagai Ketua Umum PDI tahun 1993. Megawati kemudian memisahkan diri dengan PDI dan mendirikan PDIP pada tahun 1999. Megawati lalu menjadi presiden Republik Indonesia ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dengan dikukuhkannya Megawati dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali,maka ia akan menjadi ketua umum terlama yang memimpin partai yaitu sekitar 20 tahun.
Perjalan Politik Mega
Sebelum terjun ke dunia politik, Megawati dan suaminya merupakan pengelola sejumlah pom bensin di Jakarta. Sekitar tahun 1980-an, Megawati bertemu dengan politisi Senior PDIP Sabam yang membujuknya masuk Partai Demokrasi Indonesia (sekarang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
Namun, tawaran tersebut tak digubris Megawati karena saat itu putra-putri Soekarno membuat kesepakatan pada 1982 untuk tidak berpartisipasi aktif dalam salah satu organisasi sosial politik peserta pemilu.Kesepakatan yang dibuat pada 1982 itu mengacu pada sikap politik Soekarno yang untuk berdiri di atas semua golongan dan partai politik.Mereka menilai tidak ada organisasi yang meneruskan semangat marhaenisme ajaran Soekarno.
Sabam kemudian tak menyerah untuk terus merayu Megawati terjun ke dunia politik. Hingga kemudian Megawati menerima tawaran tersebut.Pada Pemilu 1987, nama Megawati dan adiknya, Guruh Soekarnoputra, muncul dalam daftar calon anggota DPR dari PDI.
Mega yang semula menolak masuk politik, akhirnya berkeliling untuk kampanye bersama suaminya, Taufik Kiemas, guna merebut simpati rakyat.Terbukti, sosok Megawati menjadi faktor determinan yang mendongkrak suara PDI.Karisma Soekarno masih membara di hati rakyat kebanyakan.Megawati seolah merepresentasikan karisma ayahnya.
Gambar-gambar Soekarno bermunculan dalam kampanye PDI. Hasilnya, PDI mampu merebuat 40 kursi DPR pada Pemilu 1987.Angka yang fantastis kala itu karena dalam pemilu 1982 PDI hanya mampu meraih 24 kursi.
Megawati pun terpilih menjadi anggota DPR.Dalam struktur partai, ia juga didapuk sebagai Ketua PDI cabang Jakarta Pusat.Sejak itu, kehidupan Megawati tak lagi sama. Karir politiknya perlahan tapi pasti terus melesat.
Harta Mega
Berdasarkan penelusuran, Megawati Soekarnoputri memiliki harta kekayaan sebesar Rp 96.164.593.814 berdasarkan LHKPN pada 2014.
Anak Soekarno itu memiliki tanah dan bangunan dengan total Rp 36 miliar, transportasi sebesar Rp 1 miliar, surat berharga senilai Rp 33 miliar, serta giro dan kas sebesar Rp 1 miliar.
Terdapat berbagai versi mengenai total kekayaan Megawati.Pada tahun 2009 saat adanya 2009 oleh KPU, total kekayaan Megawati disebut sekiitar Rp 256,4 miliar, menempati posisi ketiga terkaya setelah Prabowo dan Jusuf Kalla.
Sementara itu berdasarkan LHKPN 2001 saat Megawati masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI, ibunda Puan Maharani itu memiliki total harta tanah dan bangunan senilai Rp 24.309.433.000.Tak hanya itu, terdapat pula harta bergerak yang terdiri dari alat transportasi sebesar Rp 1.553.000.000, logam mulia, batu mulia dan barang seni lainnya sekitar Rp 777.500.000 serta beberapa kepemilikan SPBU senilai Rp 32.000.000.000.
Megawati juga memiliki surat berharga sekitar Rp 7373.586.660, Giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 824.396.101.Sehingga total harta yang dimiliki Megawati berdasarkan LHKPN 2001 itu senilai Rp 60.201.915.761 dan hutang Rp 392.600.277.(*)