[Warning core/JW_Controller.php: 128] Undefined array key "HTTP_ACCEPT_LANGUAGE"

Wapres Minta Santri Harus Kuasai Teknologi - Lentera.co
24 June 2025

Get In Touch

Wapres Minta Santri Harus Kuasai Teknologi

Wapres Minta Santri Harus Kuasai Teknologi

Jombang – Santri tidak hanya harus mengusai ilmu agama saja, namun santri juga harus mampu meningkatkan kualitasnya dengan menguasai teknologi. Hal itu disampaikan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin saat membuka Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tahun 2020 di Gedung Serba Guna KH. Chasbullah Said, Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras, Kabupaten Jombang, Kamis (23/01/2020).

Dalam Rakernas bertema ‘Santri Goes Beyond Digital Society’ itu, Ma’ruf Amin memandang bahwa revolusi industri 4.0 dan era tranformasi digital membawa perubahan besar teknologi dalam tatanan masyarakat yang melanda semua sektor sosial, budaya dan ekonomi. Karenanya, IPPNU yang telah berdiri sejak tahun 1955 harus tetap konsisten dalam melakukan pembinaan dan pengajaran terhadap semua remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah, madrasah, tingkat menengah dan tingkat atas, serta santri Putra-putri.

“Penguasaan teknologi digital perlu didorong untuk lebih membentuk pelajar dan santri yang dinamis, kreatif dan inovatif,” ujarnya.

Dengan penguasaan teknologi, diharapkan akan mampu meningkatkan kemandirian. Tak hanya itu, pondok pesantren juga mampu mandiri secara ekonomi, sosial dengan mengacu pengembangan skill, tekhnologi, produksi, distribusi, pemasaran melalui pendekatan inovatif dan strategis. Selain itu itu, dia juga meminta supaya pondok pesantren dan madrasah terus berinovasi dan mencetak santripreanur dan pelajarpreanur.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mempromosikan produk hasil program One Pesantren One Product (OPOP) kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. "Pada kegiatan ini kami telah mendisplay produk-produk karya pesantren yang merupakan hasil dari program OPOP," terang Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini.

Khofifah menjelaskan, dalam memasuki era digital ekonomi maka produk-produk OPOP harus bisa ikut bersaing. Terlebih, saat ini telah berlangsung financial technology yang dimungkinkan ada kekhawatiran ketidakmampuan untuk menghadapinya. Untuk itu diperlukan pemikiran dan tindakan yang inovatif dan progresif.

"Hari ini, mari kita berniat melakukan lompatan ekonomi berbasis pesantren,  Insyaallah dengan terus meningkatkan kemampuan, inovasi dan progresifitas  maka kita bisa menembus pasar baik online maupun offline secara terukur dan berjejaring luas," tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini dengan optimis.

Untuk itu, Khofifah mengimbau agar semua masyarakat khususnya para santri mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan saat ini, utamanya dalam hal digital ekonomi. Apalagi, dalam hal perdagangan saat ini hampir semuanya dilakukan secara digital.

“Dalam menghadapi era sekarang ini, kita perlu beradaptasi dengan berbagai macam percepatan teknologi digital terutama di bidang ekonomi. Kita perlu melompat untuk bisa mengeksplor pikiran-pikiran out of the box para santri, khususnya IPPNU,” tandas mantan Menteri Sosial ini.

Sementara itu, kepada semua peserta Rakernas IPPNU, Khofifah berharap mereka bisa menjadi penggerak bangkitnya Nahdlatut Tujjar atau bangkitnya para pedagang. Dengan demikian, kedepan mereka juga akan mampu menjadi penggerak ekonomi bangsa Indonesia.

"Mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi penggerak bangkitnya nahdlatut tujjar," ujar orang nomor satu di Jatim ini.

Khofifah  berharap para santri  bisa memberi kontribusi untuk tumbuh dan berkembangnya nahdlatut tujjar. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan berkreasi dan menghasilkan karya atau produk melalui OPOP (One Pesantren One Produk) dan media jejaring lainnya yang efektif.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, melalui Rakernas IPPNU yang bertema Santri Goes Beyond Digital Society, pihaknya meminta para generasi muda IPPNU dan para santri untuk memiliki tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi. Hal ini penting dilakukan, mengingat kompetisi di era saat ini juga sangat ketat. Ditambah era post truth dan disrupsi. Sehingga digitalisasi kehidupan bisa seperti  dua ujung mata pisau, positif dan negatif. Maka ambil positifnya.

“Saat ini adalah eranya post truth dan disrupsi.  Maka bagi siapapun beyond digital society ini harus memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian yang luar biasa,  ambil positifnya buang negatifnya,” pungkas Khofifah. (ist/ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.0004
Total Execution Time  5.0007
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,455,832 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/4990/Wapres-Minta-Santri-Harus-Kuasai-Teknologi
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 336 (4.9584 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)