
Surabaya- Lagi-lagi Surabaya banjir di musim penghujan ini. Bila sebelumnya dalam waktu 2 jam air langsung surut, untuk genangan pada Jumat (31/1) membutuhkan waktu lebih lama.
Dalam peninjauan yang dilakukan petugas Pemkot Surabaya ada beberapa pemicunya. Salah satunya saluran yang ada di Jalan Gubernur Suryo dengan Jalan Simpang Dukuh tidak terkoneksi dengan baik lantaran ukurannya yang tidak sama.
“Yang ada di Jalan Gubernur Suryo itu kurang lebih ukurannya (saluran) sekitar 150. Kemudian, di Simpang Dukuh namanya Pompa Kenari itu ukurannya sekitar 50. Artinya air tidak bisa berbagi dengan baik,” kata Erna Purnawati, Kepala Dinas PU Bina Marga, Sabtu (1/2).
Tak hanya itu, penyebab banjir juga berasal dari bekas minyak limbah dari rumah tangga yang menggumpal. Sehingga mengakibatkan saluran tidak bisa bekerja dengan baik. “Kalau untuk Jalan Dharmawangsa itu satu aliran dengan Jalan Profesor Mustopo. Ditemukan itu masalahnya, jadi tersumbat oleh limbah minyak,” katanya.
Mengetahu hal itu, petugas dari dinas terkait langsung mengeksekusi dengan mendatangkan alat berat berupa ekskavator. “Langsung dilakukan pengerukan,” ungkapnya.
Wali Kota Tri Rismaharini yang juga ikut terjun langsung, terakhir meninjau Taman Mayangkara, Di sana, ia bersama jajaran Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) memantau saluran air di sekitar Taman Mayangkara, tepat di seberang Rumah Sakit Islam (RSI)
Dalam tinjauannya itu, Wali Kota Risma meminta para petugas DKRTH untuk membersihkan saluran yang mengitari taman. "Pak, tolong tanahnya ini dikeruk," instruksinya sembari menunjuk ke arah saluran.(ard)