Surabaya – Anggota Komisi III DPR RI Bambang DH mengharapkan Jawa Timur (Jatim) memiliki pusat rehabilitasi narkoba. Sebab selama ini pusat rehabilitasi narkoba di Indonesia yang cukup baik hanya ada di Lido. Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/12).
Bambang menandaskan bahwa sepanjang reses yang dilakukan dengan komisi III DPR RI yang menjadi perhatian adalah tempat rehabilitasi narkoba. Mengingat, lanjut politisi PDIP ini, ditemukan fakta bahwa para penguhuni lapas sudah over capacity dan berjubel, serta mayoritas penghuninya adalah kasus narkoba.
“Kita ingin dan sudah diskusi dengan BNN, Kemekum HAM, Kejaksaan Agung, bagaimana persoalan narkoba pendekatannya tidak represif, jadi yang harus represif ya represif. Dan kita juga harus memperhatikan kepentigan masa depan generasi kita ini. Kalau tidak represif ya harus dilakukan rehabilitasi, apakah rehabilitasi medis atau social dengan pemberian keterampilan sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat,” tandasnya.
Untuk itu, lanjut Bambang, pihaknya megharakan adanya kerjasama antara Pemprov Jatim yaitu dengan menyiapkan lahan sebagai lokasi pembangunan tempat rehabilitasi narkoba. Sementara untuk kontruksi bisa dilakukan dari dana APN atau dari BNN atau mungkin juga diambilkan dari anggaran Kemensos. “Tadi saya tekankan kalau tidak segera diselesaikan, ini dampaknya akan berkemang dan berkepanjangan. Jadi, senang kalau pada saatnya di Jatim punya pusat rehabilitasi korban narkoba,” tandasnya.
Sementara itu, menanggapi apa yang disampaikan mantan Walikota Surabaya tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov Jatim siap menyediakan lahan untuk pembangunan pusat rehabilitasi Narkoba. Seperti yang disampaikan Bambang DH, Khofifah juga meminta pada Komidi III DPR RI untuk menyiapkan anggaran pembangunannya. “Kami siap menyediakan lahannya, kemudian komisi III juga harus membantu mencarikan anggaran pembangunannya,” kata Khofifah. (ufi/sur)
.jpg)
