
Surabaya – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur telah menerima laporan bakal lebih dari 2.000 pekerja di perusahaan rokok yang akan mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tahun depan.
Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo mengatakan ada pabrik yang akan mem-PHK karyawannya yakni dari pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan yang berlokasi di Kletek, Sidoarjo.
"PHK tahun depan banyak, beberapa perusahaan yang alas kaki misalnya. Kemudian di Kletek. Skema-skema itu sudah kita bicarakan dengan pengusaha, kemudian ada penyesuaian dengan pelatihan dan pilihan-pilihan job apa yang dipilih nanti. Kalau mau disebut lebih dari 2.000-an," paparHimawan di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (20/11).
Himawan menerangkan rokok yang diproduksi pabrik tersebut tidak laku di masyarakat. "Pegawai Sigaret Kretek Tangan, produknya sudah nggak laku, karena pindah Ke Filter. Harga rokok juga naik," imbuhnya.
Sementara di tahun ini, Himawan menyebut beberapa pabrik telah memPHK sedikitnya 1.700 pekerja di Jatim. "Tahun ini terlapor 1.700-an, itu sudah dikonfirmasi," ungkap Himawan. Himawan menyebut punya banyak program penanggulangan PHK. Salah satunya memberikan peningkatan kualitas para pekerja.
"Tugas kita banyak, tugas kita menyiapkan SDM terlatih, pasti kita programnya pelatihan. Kedua kita mengantisipasia danya PHK sehingga kita melakukan up skilling atau re skilling. Kita juga menghadapi Pekerja Migran Indonesia ( PMI) yang hilang, di situ kita memberikan pelatihan pembekalan supaya digunakan, kita jugamenghadapi orang orang yang pindah profesi terutama golongan muda, Gubernur akan mendirikan Millennial job center," paparnya.
Di kesempatan yang sama, Himawan menyebut data pekerja yang terdaftar di Jatim mencapai delapan juta pekerja. Peningkatan rata-rata setiap tahunnya mencapai 0,3%. "Terdaftar itu kan macam macam, kalau kita tercatat itu kan pekerja formal kita sekitar delapan juta sekian di Jatim itu yang formal termasuk ASN. Peningkatan selalu, kalau rata rata itu kenaikannya 0,3persen," pungkasnya. (ist,sur)