Jakarta – Dua atlet professional berkewarganegaraan Amerika dan Brazil disetujui untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah Peyton Alexis Whitted, pemain bola basket profesional kewarganegaraan Amerika Serikat, dan Fabiano Da Rosa Beltrame, pemain sepak bola profesional kewarganegaraan Brazil.
Naturalisasi kedua atlet itu sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi III DPR RI dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir bersama bersama Menteri Pemuda dan Olahraga dan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. Setelah tersetujuan itu, selanjutnya akan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Adies Kadir sebagai pimpinan rapat langsung menawarkan pada semua peserta rapat apakah permohonan dari Fabiano Da Rosa Beltrame dan Peyton Alexis Whitted untuk menjadi WNI disetujui untuk selanjutnya diproses sesuai dengan peraturan perudang-undangan. Apa yang tawarkan Adies Kadir langsung mendapat persetujuan dari anggota Komisi III DPR RI yang hadir.
Meski disetujui, namun ada syarat dari anggota Dewan yang harus dipenuhi oleh Fabiano Da Rosa Beltrame dan Peyton Alexis Whitted. Syaratnya mereka harus bisa menghafal Pancasila dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan bahwa Peyton Alexis Whitted dan Fabiano Da Rosa Beltrame sudah memiliki pengalaman dan prestasi di bidangnya masing-masing. Permintaan permohonan kewarganegaraan ini dengan alasan keduanya telah berjasa kepada Republik Indonesia, atau untuk kepentingan negara.
“Naturalisasi atlet warga negara asing yang berprestasi dilakukan untuk memberikan motivasi dalam kemajuan olahraga nasional,” kata Menpora. Dia menambahkan bahwa Pemerintah selalu berupaya memajukan dunia olahraga Nasional, sehingga Indonesia berprestasi di kancah regional maupun internasional.
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Cahyo R Muzhar mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM telah menerima dan memeriksa berkas permohonan kewarganegaraan Republik Indonesia dari Menteri Pemuda dan Olahraga pada tanggal 9 Januari tahun 2019. (ufi/ist)
.jpg)
