
Sampang - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan Pondok Pesantren mempunya kekuatan baru tidak hanya untuk menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19) saja, namun juga untuk kehidupan mendatang. Kekuatan baru datang dari Tanaman Obat Pondok Pesantren (TOPP).
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat meresmikan Pesantren Tangguh di Pondok Pesantren Daruk Umum, Desa Gersempal, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Rabu (10/6/2020). Menurutnya, saat ini kekuatan pesantren yang sedang dibangun adalah pada pesantren tangguh. Bahkan sudah mendapatkan penguatan perhatian dari Kapolda Jatim dan juga Pangdam V/Brawijaya.
Penguatan ini kemudian dilanjutkan pada jajaran dibawahnya yaitu Kapolres dan juga Dandim yang terus melakukan pengawalan. Gubernur Khofifah mengatakan, pada awalnya pemberian kekuatan ini adalah pada inisiasi pembentukan kampung tangguh, hingga akhinya berkembang ke pesantren tangguh dengan harapan protokol kesehatan di pesantren akan bisa terkawal dengan baik.
“Bagimana pesantren itu tetap sehat, tetap bersih dan kita berharap ada pesantren TOPP (Tanaman Obat Pondok Pesnatren). Tanaman ini ya empon-empon, jadi menanam temu lawak, kunyit, daun sirih, jahe termasuk jahe merah, karena Kyai dan Bu Nyai itu memiliki keunggulan luar biasa,” tandasnya.
Gubernur menandaskan bahwa tanaman obat dari pesantren akan memberikan banyak manfaat. Dia menyebutkan jika misalnya tiap hari ada doa besama dan wirit tertentu yang dilakuan secara bersamaan dan ada herbal tertentu dan dikuti dengan kekuatan.
“Lebih besar lagi, berdasarkan buku dari jepang the miracle of water ketika air ditambah dengan doa akan berubah molekulnya, karena kekuatan kekuatan spiritual yang luar baisa dimiliki pesantren ditambah ilmu herbal yang dimungkinkan bisa ditanam akan TOPP akan bisa menjadi kekuatan baru tidak sekedar pada covid tapi menjaga imunitas daya tahan dan kesehatah seluruh warga pesantren.
Selain TOPP, Gubernur juga mengharapkan adanya penguatan lainnya, diantaranya adalah Pesantren Sehat. Pesantren diharapkan mulai akrab dan tegas dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, dan juga menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan menggunakan air mengalir dan dengan sabun.
Kemudian ada pesantren bersih yaitu pesantren yang mengupayakan santrinya untuk terbiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan memperbanyak akses cuci tangan dan sanitasinya terus ditingkatkan. (ufi)