Madiun - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) merilis perubahan status daerah yang terpapar pandemi covid-19. Perubahan tersebut diantaranya berubahnya status zona merah menjadi kuning.
Walikota Madiun Maidi menanggapi perihal perubahan status Kota Madiun yang kini menjadi zona kuning penyebaran pandemi Covid 19 di Jawa Timur (Jatim).
Menurut walikota, meski Kota Madiun dinyatakan sebagai zona kuning, mantan sekda kota itu tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.
"Jangan sampai lengah virus corona itu tidak tampak dan bisa menyerang siapa saja," kata walikota, Senin (8/7/2020).
Walikota berharap ke depannya Kota Pendekar tak hanya dapat predikat zona kuning saja, melainkan Walikota Ingin kota yang ia pimpin itu mendapatkan zona hijau dan bebas dari corona.
‘’Jalankan kehidupan sehari-hari dengan tetap mengutamakan keselamatan diri, keluarga, dan kota. Sehingga, Kota Madiun akan mudah meraih Zona Hijau,’’ imbuhnya.
Diketahui zona kuning berarti masih terdapat penularan Covid-19 di daerah tersebut. Namun, yang membedakan dengan zona merah, status ini tanpa kelompok penularan komunitas. Kota Madiun termasuk satu dari empat daerah di Jatim yang berhasil meraih capaian tersebut.
Tiga daerah lainnya yang mendapatkan status Zona Kuning adalah Kabupaten Ngawi, Kabupaten Lumajang, dan Kota Blitar. Menurut Gubernur Khofifah, terjadi penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19, PDP, ODP dan kematian hingga 50 persen di empat daerah tersebut selama dua pekan terakhir.
Selain itu, terjadi penurunan jumlah kasus konfirmasi positif, PDP, dan ODP yang dirawat di rumah sakit. Sehingga, kapasitas rumah sakit masih lebih dari cukup.
Sedangkan, untuk pemetaan metode baru ini Pemprov Jatim mengacu pada 10 indikator dari Gugus Tugas Pusat dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
"Jadi ini merupakan mekanisme yang merupakan pemetaan dari Gugus Tugas Pusat," imbuh gubernur perempuan pertama Jatim ini dalam siaran pers. (Sur)
.jpg)
