
Surabaya – Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap mereka-mereka yang ada digarda terdepan dalam layanan covid-19, yaitu pada petugas medis hingga sopir ambulan dengan memberikan kuota khusus bagi anak-anak mereka untuk masuk dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK se Jatim.
“Mereka yang ada di garda terdepan layanan covud 19, ada dokter dan perawat, sampai pada sopir ambulan yang semua telah mendedikasikan pada layanan covid-19. Mereka akan mendapatkan kuota khusus bagi putra putrinya dalam proses PPDB yang akan berjalan minggu depan,” tandas Gubernu Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan press di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (30/5/2020) malam.
Khofifah mengatakan bahwa seperti yang diketahui banyak diantara tenaga medis yang saat memberikan layanan mereka tidak pulang, namun tinggal di tempat singah. “Dan untuk memberikan ketenangan pada mereka, maka kami dari Pemprov menyiapkan 1% untuk putra-putri tenaga kesehatan dengan kuota khusus bagi mereka,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi menandaskan bahwa pemberian kuota khusus ini supaya pada petugas medis hingga sopir ambulan bisa lebih berkonstrasi pada layanan covid-19.
“Kami sudah melakukan analisis jumlah rumah sakit rujukan (covid-19 di Jatim) ada 99. Jumlah tenaga kesehatan per rumah sakit ada 10 sampai 40 orang. Kalau kita ambil maksimal, maka 99 kali 40 ada 3.900 orang tenaga yang menangani covid-19,” tandasnya.
Dari jumlah tersebut, lanjut Wahid, diasumsikan 80% tenaga medis sampai sopir ambulan sehingga diketahui ada 3.186 anak yang akan masuk SMK dan SMK. Dia menandaskan bahwa jumlah kuota PPDB SMA/SMK di Jatim mencapai 381.752 siswa.
Sehingga untuk menampung putra dan putri tenaga medis se Jatim disiapkan 1 % dari seluruh kuota tersebut. “Dengan 1% itu maka ada 3.187, maka dipastikan semua putra putri tenaga medis akan mampu tertampung,” tandas Wahid. (ufi)