
Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) menemukan orang-orang akan segera melakukan perjalanan dalam waktu 1 bulan setelah pandemi virus Corona (Covid-19) usai dalam pre-survey yang diadakannya.
Pre-survey yang diadakan oleh ASITA berupa polling yang diambil dari peserta Bincang Bisnis Asita pada 9 Mei 2020 yang diisi oleh 275 responden.
“Hal menarik dari quick survey ini adalah bahwa orang-orang akan segera melakukan perjalanan dalam waktu 1 bulan setelah pandemi ini usai dengan pilihan terbanyak adalah mengunjungi teman dan kerabat sebanyak 22,5 persen,” kata President of ASITA N. Rusmiati.
Kemudian, dalam pre-survey tersebut juga didapati bahwa orang-orang yang akan berwisata ke kota lain sebanyak 19,5 persen dan berwisata ke provinsi lain mencapai 18,7 persen.
Dia menuturkan perjalanan bisnis juga menjadi alasan orang untuk segera melakukan perjalanan, yakni sebanyak 16,9 persen. Adapun jumlah orang yang memilih untuk berwisata ke luar negeri setelah pandemi usai mencapai 13,9 persen.
Dalam pre-survey ini juga ditemukan bahwa pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan selama hampir 2 bulan dan kampanye social distancing/physical distancing sangat melekat di benak responden.
Kondisi tersebut membuat 44,6 persen responden memilih untuk berwisata alam mengunjungi objek wisata alam seperti pantai, gunung, sungai, air terjun, atau desa wisata untuk melepaskan penat setelah lama berada di rumah.
Kemudian, wisata budaya menjadi pilihan responden berikutnya, yaitu 21 persen. Kuliner sebesar 14 persen, dan alasan lainnya seperti bisnis 6 persen, silahturahmi 5 persen, wisata adventure 4 persen, dan bermacam alasan lainnya 6 persen.
Pre-survei ini dilakukan oleh ASITA sebelum melakukan penelitian untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada pola traveller wisatawan nusantara dan asing setelah masa pandemi Covid-19.
Selain untuk mengetahui perubahan perilaku traveller setelah masa pandemi Covid-19, penelitian yang akan dilakukan oleh ASITA juga untuk mengetahui jenis wisata yang diminati oleh traveller, dan seberapa besar perhatian mereka terhadap protokol kesehatan dan keselamatan.
“Untuk wisatawan asing, penelitian ini berguna mengetahui tujuan mereka berkunjung setelah pandemic selesai dan apakah destinasi di Indonesia akan tetap menjadi pilihan mereka untuk kembali berkunjung atau tidak,” katanya, sebagaimana dikutip laman Bisnis (Ist-abh).