
Tidak lama lagi umat Muslim se-antero dunia bakal memasuki Hari Raya Idul Fitri. Momen terbaik untuk meminta maaf, dan saling memaafkan.
Karena kondisi saat ini berada pada masa pandemi Covid-19, maka disarankan agar tetap berada di rumah. Ungkapan “saling memaafkan” tetap bisa dilakukan, meskipun dari jarak jauh.
Dalam hidupnya, manusia kerap melakukan kesalahan. Baik besar maupun kecil. Namun, meski telah menyadari bahwa hal tersebut benar adanya, orang-orang sering kali enggan mengucapkan kata maaf.
Padahal, meminta maaf malah memberikan lebih banyak kebaikan, tak hanya untuk keadaan emosional tapi juga manfaat untuk kesehatan tubuh sendiri.
Seorang psikolog klinis di Morris Psychological Group bernama Menurut Daniel Watter, Ph.D. meneliti ini. Ternyata, permintaan maaf dapat memberikan efek yang negatif atau positif, bergantung pada bagaimana cara seseorang saat melakukannya.
Jika tidak dilakukan dengan tulus, tandanya seseorang masih memiliki berbagai emosi negatif di dalam hati. Boleh jadi perasaan ini tidak menghilang. Suasana batin menjadi depresi atau gangguan kecemasan.
Padahal, ketika meminta maaf dengan tulus dan benar-benar menyadari kesalahannya, seseorang akan merasa lebih lega dan tak lagi menahan emosi negatif.
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2014, 337 peserta yang meminta maaf terlebih dahulu saat ada konflik dengan pasangannya berhasil menurunkan tingkat kemarahan yang mereka rasakan.
Tentunya, meminta maaf tak cuma memberi manfaat bagi pihak yang bersalah, tapi juga pada pihak yang dimintakan maaf.
Efek tersebut berupa perlambatan detak jantung, menurunnya tekanan darah dan tingkat keringat, serta menurunnya tekanan yang dirasakan pada wajah.
Terkadang, ketika orang yang bersalah meminta maaf, korban yang disakiti akan jauh lebih mudah untuk melihat mereka dengan pandangan yang lebih manusiawi.
Jika pelaku kesalahan benar-benar minta maaf dengan tulus, walau peristiwanya telah lama berlalu, korban akan lebih mudah untuk memaafkan.
Tak mudah untuk mengakui kesalahan dan mengucap kata maaf. Walau kata maaf sudah terucap, Anda tak akan mendapatkan manfaat apapun jika melakukannya atas keterpaksaan atau hanya untuk merasa “yang penting udah minta maaf”.
Telah meminta maaf dan dimaafkan bukan berarti Anda juga bisa kembali melukai orang lain lalu terjebak pada siklus yang sama.
Meminta maaf berarti Anda sadar betul apa yang telah Anda lakukan. Bayangkan bila hubungan Anda dan orang lain tak kunjung membaik karena Anda tak melakukan langkah terlebih dulu.
Tumbuhkan juga empati di dalam hati, posisikan diri Anda sebagai pihak yang tersakiti. Dengan cara itu, Anda mungkin akan lebih terbantu untuk bisa lebih sadar akan perasaan orang lain.
Ingatlah, meski nantinya Anda mengalami penolakan, setidaknya telah meminta maaf ada manfaatnya yaitu meringankan rasa bersalah yang dapat menghantui pikiran Anda (Ist-abh).