
Surabaya – Penyebaran virus corona (Covid-19) terus berkembang, selain semakin banyak menginfeksi orang, ternyata peyebaran virus ini semakin tidak bisa diprediksi. Bahkan ada sekitar 21% penyebaran virus terjadi pada orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Selasa (28/4/2020) malam. Dia menandaskan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif terus meningkat, demikian juga dengan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
“Kembali saya ingin menyampaikan bahwa ODP yang jumlahnya semakin meningkat. ODP jumlahnya 18.768 dan PDP jumlahnya 2.849. Saya kembali ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa di Surabaya ini yang bisa dilihat dari data, setiap hari tambahan positif covid-19 rata-rata 60% dari PDP. Dari 60% PDP, rata-rata 21% yang terkonfirmasi positif adalah dari OTG,” tandas Gubernur Khofifah.
Untuk itu, dia meminta kehati-hatian dan kewaspadaan dari semua pihak. Kemudian juga meminta tetap meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat memulai PSBB. Adanya PSBB ini sebenarnya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Khofifah meminta, pada hari ini hari ini kewaspadaan harus dilipatgandakan. Dia menandaskan bahwa ada hal-hal atau orang yang mungkin tidak diduga yang ternyata carrier. Sebab bisa saja OTG yang terlihat sehat dan tanpa gejala klisnis covid-19 adalah pembawa virus corona dan bisa menularkan ke orang lain. Dan OTG ini jumlahnya mencapai 21 %.
“Kemudian ini tadi baru saja ada konfirmasi di Indonesia, ini sebagai catatan dari berbagai daerah, ODP yang potensi positif itu ada sekitar 10%. Jadi hal-hal seperti ini harus kita lakukan telaah lebih konferhensif, apa yang kemudian bisa dilakukan untuk pencegahan pengurangan, bahkan penghentian covid-19 di Jawa timur,” tegasnya. (ufi)