
JAKARTA,LETRA.ID-Perum Bulog mengaku optimistis tak akan lakukan impor beras hingga Maret 2020. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menjelaskan hal ini karena pasokan beras di gudang Bulog cukup aman.
Buwas mengatakan, hingga saat ini stok beras Bulog berada di angka 2,6 juta ton. Angka ini disebut mampu memenuhi kebutuhan di saat kondisi musim kemarau seperti sekarang.
"Aman (beras) kita juga sudah bahas tadi, untuk menghadapi situasi cuaca ini aman. Kami perkirakan stok ini aman hingga Maret 2020, nanti di April kita sudah panen. Jadi tidak perlu impor, sudah 2,6 juta ton kita menyerap terus," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).
Dia menjelaskan, pasokan beras tak terganggu dengan musim kemarau dan masalah asap akibat kebakaran di Kalimantan.
Buwas juga menambahkan untuk beras sisa impor tahun lalu akan digunakan untuk operasi pasar karena memang masih ada di gudang.
"Kan sekarang kita salurkan untuk daerah yang sama dengan operasi pasar. Belum habis jumlahnya, saya kan ingin buktikan bahwa beras lokal itu mencukupi. Kan sudah dibuktikan kalau cukup," tambahnya.
Bila Indonesia tak impor beras, lanjut Buwas, pihaknya bisa maksimal menyerap beras petani. Sebagai informasi, di tahun ini Bulog menargetkan serapan beras petani sebesar 1,8 juta ton.
Dia pun berharap agar stok beras aman dan harga beras di tingkat petani tidak anjlok karena diserap penuh oleh Bulog sesuai dengan harga beli yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Kan saya sudah bilang, kita tidak perlu impor. Saya buktikan kan, begitu saya nolak impor, saya serap maksimal dalam negeri," kata dia.(kmp)