25 June 2025

Get In Touch

Kulit Gelap Aman Kanker Kulit, Mitos atau Fakta?

Kulit Gelap Aman Kanker Kulit, Mitos atau Fakta?

Indonesia akan mengalami fenomena alam yang disebut hari tanpa bayangan. Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat yang akibatnya bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Saat fenomena alam ini terjadi, tentunya Matahari terletak di atas kepala kita yang membuat cuaca jadi sangat terik. Dokter pun menyarankan untuk menggunakan pelidung kulit, tabis surya. Bahkan, bagi kulit yang berwarna gelap. Sebab ungkapan umum yang menyebutkan 'hitam takkan retak' hanya mitos belaka.

Dokter kulit di University of California, San Fransisco (UCSF), dr Jenna Lester membeberkan bila anggapan kulit gelap akan aman dari sinar matahari, tidak mudah mengalami keriput pada kulitnya, dan tidak membutuhkan tabir surya adalah hal yang salah.

"Jika kulit yang kalian miliki kaya akan melanin mungkin tidak apa, tapi sebenarnya semua itu tidak benar," ujar dr Lester.

Faktanya, terlalu banyak terpapar sinar matahari juga dapat menyebabkan masalah umum, tidak terkecuali orang yang berkulit gelap. Masalah kulit yang muncul seperti hiperpigmentasi dan melasma (bintik hitam). Kulit gelap yang tidak terlindungi dari sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.

"Melanoma merupakan bentuk kanker kulit yang paling berbahaya. Kanker ini memang kurang umum dikalangan orang dengan warna kulit yang lainnya. Tapi, tingkat kematian yang disebabkannya jauh lebih tinggi," jelas dr Lester yang dikutip dari Medicinenet.

Keadaan ini bisa terjadi karena beredarnya informasi yang keliru tentang kulit yang lebih gelap. Padahal, untuk orang yang berkulit gelap sekalipun sangat mungkin mengalami kanker kulit.

Seperti salah satu penyanyi yang melegenda Bob Marley. Ia meninggal pada usia 36 tahun akibat melanoma yang agresif, terutama pada orang kulit gelap.

Orang Amerika berkulit hitam memiliki peluang hidup yang sedikit karena melanoma dari kelompok ras lainnya di Amerika Serikat (AS). Hal ini disebabkan karena pada kulit gelap, melanoma baru bisa didiagnosis secara pasti pada tahap selanjutya, saat melanoma sudah sulit untuk diobati.

Akibatnya, di AS hanya 66 persen orang kulit gelap dan 90 persen orang kulit putih mengidap melanoma, yang memiliki peluang hidup selama lima tahun ke depan. dr Lester menyarankan, orang yang berkulit gelap harus segara melakukan tindakan pencegahan melanoma dengan mengetahui tanda-tanda kanker kulit.

"Tahun lalu, saya membuka klinik UCSF Skin of Color yaitu salah satu klinik di AS yang khusus menangani pasien dengan kulit berwarna. Saat pasien masuk ke ruangan, mereka mengatakan sebelumnya belum pernah memiliki dokter kulit hitam sebelumnya," katanya. "Ini menandakan mereka juga nyaman dan bisa berkonsultasi tanpa saya harus mengatakan hal apapun pada mereka," imbuhnya.(ins)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.5851
Total Execution Time  5.5854
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,506,528 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/1037/Kulit-Gelap-Aman-Kanker-Kulit-Mitos-atau-Fakta
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 335 (5.5142 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)