
Seoul - Idola K-Pop Yoon Hak Supernova dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Dikutip dari Soompi, Sabtu (4/4), ia adalah artis Korea Selatan pertama yang diungkap ke publik dengan diagnosis ini.
Yoon Hak Supernova dinyatakan positif terinfeksi Corona Covid-19 pada 1 April 2020 lalu, diwartakan Spotv News. Sebelum dinyatakan terinfeksi virus ini, Yoon Hak Supernova diketahui baru kembali dari luar negeri.
"Setelah kembali ke Korea pada 24 Maret untuk promosi individual di Jepang, Yoon Hak didiagnosis dengan Covid-19 pada 1 April," tutur perwakilan Yoon Hak.
Dikabarkan bahwa Yoon Hak tidak merasakan gejala apa pun setelah mendarat ke Korea. Tanda-tanda penyakit ini perlahan muncul, sampai akhirnya ia menjalani tes pada 31 Maret di Pusat Kesehatan Distrik Seocho.
Sehari setelah tes hingga saat ini, Yoon Hak dirawat di Seoul Medical Center. "Gejala yang dideritanya ringan. Dia akan fokus untuk perawatan dan pemulihan," kata juru bicara menambahkan.Sang juru bicara mengatakan bahwa manajer, stylist, dan anggota staf lainnya menunjukkan hasil negatif.
Gelombang Pandemi Ke-2
Untuk diketahui, tersimpan ketakutan baru tentang munculnya gelombang pandemi kedua yang mungkin jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.
Otoritas China mengumumkan 1.300 kasus virus corona asimtomatik, atau kasus tanpa gejala. Data tersebut pertama kali dikeluarkan saat kekhawatiran publik memuncak akan munculnya kasus positif COVID-19 tanpa gejala.
Adapun otoritas kesehatan China mulai melaporkan kasus-kasus tanpa gejala COVID-19 adalah upaya untuk menyadarkan publik agar senantiasa berhati-hati, karena seseorang bisa menyebarkan virus tanpa mengetahui bahwa dirinya sudah terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, China telah berhasil mengendalikan wabah SARS-CoV-2 yang menghantam wilayahnya selama kurang lebih 3 bulan. Mereka mulai mengurangi pembatasan perjalanan di zona-zona merah yang sebelumnya diisolasi.
Belakangan, pemerintah China juga berencana akan mengakhiri lockdown yang selama ini diterapkan sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran. Namun, adanya kasus virus corona tanpa gejala telah mengurungkan niat pemerintah untuk mencabut aturan lockdown.
Sebab, jika aktivitas kembali normal, tidak menutup kemungkinan bakal ada ribuan kasus baru COVID-19 yang menyebar melalui kegiatan sehari-hari. Ironisnya, orang-orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus.
Jumlah kasus asimtomatik yang terjadi di China diperkirakan jauh lebih banyak dari kasus yang sudah terkonfirmasi secara resmi. Menurut surat kabar South China Morning Post, dengan mengutip data yang tidak dipublikasikan, setidaknya ada 40.000 orang di China yang terinfeksi virus corona dengan tidak menunjukkan gejala.(sompi)