
SURABAYA,LETRA.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memaksimalkan pembangunan Alun-Alun Suroboyo. Terlebih pemkot sudah melakukan penutupan jalan selama enam bulan mendatang.
“Ini (penutupan jalan) bagian dari proses, tidak ada masalah penutupan jalan. Justru dengan ditutup bisa lebih cepat pembangunan. Jadi tidak ada alasan-alasan lagi pengerjaan molor karena kendala macet dan lainnya,” kata Anggota DPRD Surabaya, Mochammad Machmud saat diwawancarai di Gedung DPRD Surabaya, Selasa (3/9).
Ia menilai penutupan jalan merupakan alternatif yang sudah tepat dilakukan pemkot, terlebih dinas perhubungan (Dishub) Surabaya sudah membuat rekayasa lalu lintas yang memudahkan pengendara.
Pria asal fraksi Demokrat ini menyebutkan dalam beberapa hari ini pengendara akan kebingungan dan kesulitan dalam memilih jalan. Tapi setelah terbiasa, pengendara akan lebih mudah mencari alternatif jalan yang tersedia. “Apalagi warga tetap bisa ke kantor dewan, bisa juga ke Zangrandi, karena memang aksesnya dibuka dua jalur melalui Ketabang Kali atau Balai Kota Surabaya,” ujarnya.
Dalam satu minggu pengendara akan menghafal alternatif jalan baru, kata dia, bahkan pihaknya mengaku sudah melakukan survey alternatif yang disediakan pemkot. “Saya sempat muter-muter cari jalan kesini awalnya, 1-2 hari tahu arahnya, selanjutnya pasti tidak akan nyasar,” sampainya.
Meski pun proyek alun-alun ini bersifat multiyears, Machmud mengimbau agar pemkot segera merampungkan pembangun dalam waktu dekat. Sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasilnya. Ia juga menilai dengan adanya ruang publik ini akan menjadi satu-satunya fasilitas umum yang sangat luas di Surabaya. Mungkin juga bisa menjadi jujukan pariwisata yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah atau bahkan negara.
“Saya berharap yang ujung timur itu juga bisa seperti Taman Bungkul, atau bahkan lebih bagus. Fasilitasnya juga harus diperbarui,” kata dia. Machmud juga mengusulkan agar pemkot membuat art center di alun-alun. Tapi dengan konsep yang unik dan berbeda dari lainnya.
“Misalnya seperti proses secara langsung pembuatan karya seni yang disuguhkan. Sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung kreativitas kesenian khas Surabaya,” pungkasnya. (Est)