
KEDIRI,LETRA.ID- Progres pembangunan bandara di Kabupaten Kediri semakin hari semakin menampakkan hasil. Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun mendukung penuh percepatan pembangunan Bandara Kediri ini.
Tak hanya itu, Khofifah mengatakan dibangunnya bandara di Kediri ini akan memiliki dampak signifikan untuk mempersempit ketimpangan wilayah utara-selatan di Jatim.
Khofifah menyebut ketimpangan di Jatim terjadi antara kota dan desa, juga antara utara dan selatan. Percepatan pembangunan bandara Kediri ini diharap menstimulir pertumbuhan ekonomi baik di sekitar bandara, maupun akses ke berbagai destinasi wisata.
Selain itu, Khofifah juga ingin pembangunan bandara ini berdampak pada berkembangnya sektor perkebunan dan hortikultura di kawasan selingkar Wilis.
"Mudah-mudahan kehadiran pak Menko Maritim bersama tiga menteri lainnya dapat mempercepat dimulainya pembangunan bandara Kediri. Hal ini juga seiring dengan dimasukkannya salah satu dari tiga prioritas pembangunan Jatim adalah selingkar Wilis. Maka dukungan bandara di Kediri akan mempercepat pengembangan selingkar Wilis, baik sektor wisata, UMKM, perkebunan, hortikultur maupun perikanan," papar Khofifah dalam siaran pers yang diterima, Senin (2/9).
Untuk diketahui, pembangunan bandara di Kediri ini rencananya akan dimulai pada awal 2020. Ditargetkan akan selesai pembangunannya pada akhir 2021. Meskipun dimulainya proyek in sudah mundur 1 tahun. Jika sudah selesai hingga tahapan terakhir, bandara ini diperkirakan bisa menampung 15 juta penumpang.
"Peletakan batu pertama kita berharap harus boleh nanti Januari tahun depan (2020), kita sudah mundur satu tahun. Jadi kalau nanti kita mulai Januari tahun depan saya pikir 2021 akhir akan selesai seperti Bandara Kulon Progo," kata Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (1/9).
Luhut menjamin, pembangunan bandara di Kediri tidak akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat setempat. Justru menurutkan akan memberikan dampak positif.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa bandara di Kediri, Jawa Timur, itu tidak akan menjadi wacana belaka. Sebab proyek itu sudah masuk dalam proyek strategis nasional."Saya pastikan bandara ini jadi dibangun, apalagi telah melalui proses panjang dan sudah dijadikan proyek strategis nasional," ucapnya.
Budi yakin dengan adanya bandara maka akan memberikan dampak yang sangat positif tidak hanya meningkatkan konektivitas, tapi bandara ini juga akan berdampak bagi perkembangan suatu daerah tidak terkecuali bagi masyarakatnya. Selain dampak sosial dan ekonomi, Budi menyebut dengan adanya bandara di Kediri ini nantinya akan dapat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menerangkan, pembangunan Bandara Kediri sendiri akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pembangunannya dilakukan berdasarkan kapasitas.
"Tahap 1 itu untuk 1,5 juta pax (penumpang)," ujarnya.Untuk pembangunannya akan dilakukan hingga 4 tahap. Setiap tahapan pembangunan akan menambah jumlah kapasitas bandara.
Untuk tahap 2 nantinya kapasitas akan bertambah menjadi 4 juta pax. Kemudian untuk tahap 3 kapasitasnya naik jadi 8 juta pax.Kemudian setelah itu masuk pembangunan ultimate. Kapasitasnya akan bisa menampung 15 juta penumpang.(hms,dtk)