
SURABAYA, LETRA.ID-Terminal Kedung Cowek yang berada di kawasan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya sudah lebih dari enam tahun sepi penumpang maupun angkutan. Ironisnya, lokasi pemberhentian angkutan umum yang dibangun sejak tahun 2010 ini tetap mendapatkan suntikan anggaran miliaran dari APBD.
Alokasi anggaran untuk terminal se-Surabaya di APBD Surabaya tahun 2019 yang terdiri dari 14 terminal sebanyak Rp 27,9 miliar. Salah satunya untuk biaya operasional Terminal Kedung Cowek termasuk 10 petugas jaga dan rutin dilakukan pembenahan seperti pengecatan, padahal terminal ini tidak beroperasi.
Sayangnya, terminal yang berdiri sudah sembilan tahun ini masih menjadi pembahasan dalam Peraturan Wali Kota (perwali). “Perwali sedang dibahas di bagian hukum,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (1/9).
Terlihat sepi angkutan umum dan mobil yang diderek, Irvan mengatakan, hingga kini terminal Kedung Cowek masih tetap beroperasi. “Meski tidak banyak lyn yang masuk. Untuk pool mobil yang di derek juga,” ujarnya.
Terminal ini juga kurang diminati angkutan umum untuk berhenti mencari penumpang. Pasalnya, tata letak terminal terbilang tidak strategis untuk mendapatkan penumpang.
Namun Dishub mempunyai plan lain untuk menarik penumpang dan sopir angkutan umum. Sebab, terminal tersebut akan ditambah fungsinya, selain sebagai terminal, juga sebagai lahan parkir baru untuk kendaraan.
“Iya nanti kalau lapangan tembak dan cable car operasional akan ramai, adanya SDN baru disampingnya sudah bisa untuk parkir. Semua terminal juga menjadi berfungsi sebagai tempat parkir khusus,” jelasnya.
Adanya pengembangan kawasan wisata di kawasan Kenjeran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, tentunya menjadi peluang besar dalam membantu kemudahan berkunjung dengan angkutan umum. (Est)