
Kediri - Polresta Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri melakukan sidak ke sejumlah penjual masker. Hal ini, menyusul langkanya masker seiring kabar penyebaran virus corona sejak dua bulan terakhir.
Akibatnya, masyarakat yang ingin membeli masker sebagai tindakan antisipatif, sulit mendapatkannya. Kondisi itu dirasakan masyarakat yang ingin membelinya sejak dua bulan lalu, seiring kabar mulai merebaknya virus corona.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana kepada wartawan saat melakukan sidak membenarkan saat ini ada kelangkaan masker. Namun kelangkaan itu bukan ada permainan ditingkat penjual, namun semata mata karena stok di tingkat suplier kosong.
“Setelah kami turun ke lapangan melakukan pengecekan di beberapa apotek dan toko, tadi memang ada kelangkaan di Kediri Kota. Kondisi ini sudah proses lama, dan ini murni karena memang kosong dari distributor,” ujarnya.
Saat sidak di Hypermart dikatakan pegawaianya masih ada stok, tetapi untuk persiapan internal sebagai stok khusus para karyawan saat membutuhkan. Menurut Miko, indikasi kekosongan tersebut lantaran ada pembelian besar-besaran dari warga Kediri yang berada di luar negeri.
Untuk di Kediri sendiri menurut Kapolres tidak ada indikasi pemborongan massal produk masker, namun provokasi di media sosial sempat ditemukan.“Penyebab kekosongan tersebut indikasinya jadi ada TKI kita yang meminta dikirim dari sini (Kota Kediri) untuk dipakai di sana (luar negeri),” katanya.
Ditegaskan, Kapolresta, di Kota Kediri tidak ada aksi borong masker, cuma memang sempat ada provokasi pemborongan masker itu. Meskipun ada kelangkaan, saat ini polisi dan rumah sakit masih mempunyai stok masker yang cukup untuk warga.
“Untuk masker di kita masih ada. Di rumah sakit masih banyak, di Purkes kita juga masih banyak, dan itu nanti jika memang akan digunakan bisa dipakai kalau memang dibutuhkan dan diminta pihak pemerintah,” tutupnya. (gos)