
Surabaya-Kamar dagang dan industri (Kadin) kota Surabaya gelar acara Musyawarah Kota (Mukota) ke enam yang digelar di Hotel Shangri La, Rabu (14/8). Acara kali ini juga menjadi tandda berakhirnya masa tugas Jamhadi sebagai Ketua Kadin Surabaya, digantikan oleh Muhammad Ali Affandi.
Diakhir masa jabatannya, Jamhadi mewariskan berbagai program andalan hingga asset miliaran ke Kadin Surabaya.Salah satunya bisnis klinik bisnis Kadin Surabaya. Lembaga ini dibentuk untuk membantu pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil menengah UMKM dalam menata manajemen bisnis, produksi,sampai pemasaran.
Tidak hanya klinik Kadin Surabaya, Jamhadi juga berhasil untuk menginisiasi Raperda di kota Surabaya. Menginisiasi untuk disampaikan ke walikota dan dewan bisa melalui Kadin. Karena kita diberi ruang yaitu raperda tentang pengusaha yang menanamkan modal di Surbaya dan raperda kekinian yakni ekonomi kreatif.
Selain itu ada Surabaya kreatif city forum. Ini embrio yang bisa diterapkan Kabupaten kota se Jawa Timur. Karena UKM naik kelas itu sesuatu yang mengharuskan kita berpikir. “ Ke depan Kadin Surabaya harus semakin maju,” katanya.
Untuk diketahui, Mukota ke VI Kadin Kota Surabaya ini berlandaskan anggaran dasar (AD) pasal 29 dan anggaran rumah tangga (ART) pasal 24 sebagai lembaga perwakilan anggota dan merupakan kekuasaan tertinggi Kadin.

“Hari ini kita melaksanakan apa yang diamanatkan berdasarkan UU 1 tahun 1987 dengan PP nya yang kita juga dimanatkan oleh Adart Kadin untuk melaksanakan mukota, yang agenda utamanya termasuk pemilihan ketua Kadin periode tahun 2019-2024,”jelas Jamhadi ketika sambutan.
Kadin sesuai UU hanya berkewajiban untuk mendampingi pemerintah sebagai mitra terutama dalam Trip Touris dan Invesment. Berkat kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, pertumbuhan ekonomi Surabaya mencapai 6,15% . Angka tersebut lebih baik dari Jawa Timur yang hanya 5,51% dan juga lebih baik dari nasional 5,05%. “Tetapu tumbuh saja tidak cukup masih ada pengangguran setidaknya 5%. Itulah pekerjaan yang tidak bisa dihilangkan dari Kadin,” katanya.
Tak hanya itu Jamhadi juga menyampaikan tentang Kadin secara internal. “Kita sekarang memiliki aset Rp 1,76 miliiar, apabila dihitung berdasarkan harga beli saat itu. Kadin Surabaya membeli aset Rp 1,426 miliyar ditahun 2014. Kalau aset dihitung secara keseluruhan mencapai Rp 5,4 miliar,” jelasnya
Membahas mengenai keanggotaan yang pernah tercatat dibuku direktori Kadin Surabaya ada sekitar 5000 perusahaan. Pertumbuhan pengusaha meningkat dari 1,7% dari 5 tahun yang lalu dan sekarang menurut data pengusaha ini naik menyentuh 3,9% tetapi jumlah keanggotaan tidak naik.
Diakhir sambutannya jamhadi mengharapkan semoga ketua Kadin Surabaya yang baru dapat lebih baik untuk meluncurkan ide-ide dan gagasan.(Ard/Ace)