[Warning core/JW_Controller.php: 128] Undefined array key "HTTP_ACCEPT_LANGUAGE"

DPRD Tolak Rencana Pemkot Mengeluarkan Warga Rusun yang Tak Mau Divaksin - Lentera.co
23 August 2025

Get In Touch

DPRD Tolak Rencana Pemkot Mengeluarkan Warga Rusun yang Tak Mau Divaksin

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya telah berencana untuk memvaksin seluruh penghuni rusun. Akan tetapi jika ada penghuni rusun yang tidak mau divaksin, memerintahkan untuk segera meninggalkan rusun. Hal ini mendapat tanggapan dari pimpinan DPRD Surabaya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sudah mendorong  pemerintah kota vaksinasi kepada warga penghuni rusun. Meski begitu ia menolak rencana pemkot yang menyuruh angkat kaki penghuni rusun yang enggan divaksin.

Pihaknya tidak setuju. Sepatutnya pemkot memberikan pendekatan yang humanis dan jauh dari kata mengancam. Reni lebih mendorong agar bagaimana caranya tenaga kesehatan bisa memberikan sosialisasi yang baik kepada warga penghuni rusun.

“Vaksin ini kan hal yang baru bagi warga. Jadi berikan sosialisasi yang humanis dan edukatif, pendekatan-pendekatan yang sifatnya tidak mengancam. Kalau di mulai dengan mengancam maka hasil akhirnya tidak akan baik, justru akan menimbulkan masalah baru,” ujarnya, Kamis (3/6/2021).

Diakuinya ini hal yang dilematik namun perlu diperhatikan oleh Pemkot Surabaya. Bahwa di satu sisi harus melakukan penanganan pandemi Covid-19 dengan vaksin. Di sisi lain, pemkot punya kewajiban untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah terkait dengan hunian.

“Ini dua hal yang harus diperhatikan. Jadi saya lebih mendorong pemkot melakukan upaya yang sifatnya edukasi persuasif, itu yang didahulukan,” harapnya.

Namun apabila pemkot tetap keukeuh melakukan pendekatan dengan sanksi tersebut, Reni meminta agar ada patokan aturannya. Kalau tidak ada, dia bertanya siapa nanti yang akan bertanggungjawab.

“Jangan sekadar mengancam, tapi harus ada kebijakannya berdasarkan apa, setidaknya ada perwali. Kalau ada perwali maka sudah pasti dilakukan kajian dan melibatkan pakar. Jadi (pemkot) harus hati-hati,” ulas Reni.

Di samping itu, Reni juga meminta kepada warga penghuni rusun agar mau mengikuti sosialisasi dan edukasi yang diberikan oleh pemerintah. Sebab ini semata-mata sebagai upaya untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Lagipula selama ini di Surabaya pelaksanaan vaksin terbilang aman dan tidak ada gejala serius pascavaksinasi. Ini juga menjadi PR petugas dari pemkot untuk meyakinkan bahwa vaksin itu aman kepada warga. Dan warga harus mau divaksin supaya kita semua bisa kembali beraktivitas seperti normal lagi,” pungkasnya. (Ard/adv)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  8.5991
Total Execution Time  8.5994
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,429,808 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/52067/DPRD-Tolak-Rencana-Pemkot-Mengeluarkan-Warga-Rusun-yang-Tak-Mau-Divaksin
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 319 (8.4994 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)