SURABAYA (Lenteratoday) - Perusahaan Microsoft telah mengumumkan pembentukan Dewan Eksekutif Keamanan Siber Sektor Publik Asia Pasifik untuk tujuan melawan kejahatan siber di kawasan ini. Dewan ini berisi 15 pembuat kebijakan dari Indonesia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, serta pakar keamanan siber dari Microsoft. Demikian dikutip dari keterangan pers pada Rabu (2/6/2021),
Dewan Microsoft ini berupaya merespons serangan siber lebih cepat dengan kerja sama sektor pemerintahan dengan swasta. Berdasarkan data dari Microsoft Defender, antivirus itu melihat peningkatan kasus ransomware hingga 31 persen selama 18 bulan belakangan. Sementara untuk Asia Pasifik, serangan malware dan ransomware lebih tinggi 1,7 kali dibandingkan kawasan lain.
“Ancaman dan serangan siber tidak dapat dihindari di dunia yang saling terhubung ini, itulah sebabnya kekuatan kolektif dan kolaborasi kita sebagai komunitas menjadi sangat penting. Pengumuman hari ini adalah langkah pertama untuk melindungi komunitas kita di dunia maya dan saya sangat senang mengumumkan peluncuran Dewan Eksekutif Keamanan Siber Sektor Publik Asia Pasifik pertama dengan anggota pendiri yang mencakup pemerintah, pembuat kebijakan, regulator, serta pemangku kepentingan industri di seluruh wilayah,” kata Sherie Ng Manajer Umum Sektor Publik Microsoft Asia Pasifik.
Microsoft melalui dewan itu berencana membuat forum yang berisi pimpinan negara atau pemerintahan, juga penasihat industri keamanan siber, yang akan berdiskusi untuk meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja dan mengurangi kesenjangan kemampuan dalam kemampuan siber.(ant/ist)
.jpg)
