
Madiun – Para petani di Kota Madiun mendapat kabar gembira, mereka tidak akan risau lagi akan masalah pupuk selama masa tanam 2020. Sebab, pada 2020 ini, Pemkot menganggarkan Rp 1 milyar untuk bantuan pupuk kepada para petani.
Perhatian Pemkot Madiun ini dilakukan sebagai reaksi atas pengurangan subsidi pupuk oleh pemerintah pusat pada 2020 ini. Dengan adanya pengurangan subsidi oleh pusat, dikhawatirkan akan membebani petani sebagai masyarakat kecil dan juga terjadi kekurangan pupuk dimasa tanam. Sebagai antisipasi kekurangan pupuk, Pemkot Madiun akan memberi bantuan kepada para petani dengan anggaran Rp 1 miliar.
Dari anggaran itu, pemerintah akan mengalokasikan pupuk jenis NPK plus. Pupuk jenis ini dinilai lebih bagus dan berkualitas dibandingkan dengan pupuk subsidi yang selama ini diberikan pemerintah. Dengan pemberian pupuk NPK plus yang dari sisi kualitas lebih baik ini, maka diharapkan akan memberikan hasil pertanian yang lebih baik.
Kepala Seksi Sarana Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Madiun, Irsad Dawami, menjelaskan terkait dengan teknis subsidi pupuk ini masih melakukan koordinasi lebih lanjut. Dia menandaskan, rencananya ada 126 ton pupuk yang akan dialokasikan untuk para petani di Kota Madiun.
Setidaknya ada 30 kelompok tani berbadan hukum Indonesia (BHI) yang akan menerima bantuan pupuk. Sayangnya masih ada 9 kelompok tani yang tidak bisa menerima bantuan pupuk karena belum berbadan hukum. “Kami berharap kelompok tani yang belum BHI bisa mengurus administrasinya, sehingga bisa mendapatkan bantuan pupuk dari pemerintah pusat maupun daerah,” kata dia.
Disatu sisi, Wali Kota Madiun, Maidi, meminta para petani agar tidak resah terhadap pengurangan subsidi pupuk dari pemerintah pusat. Sebab, Pemkot telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan pupuk pada para petani, hal itu dilakukan supaya hasil produksi petani bisa lebih maksimal. (ist/ufi)