MADIUN (Lenteratoday) - Pemkot Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun berikan pelatihan budidaya lebah madu kepada masyarakat Kota Madiun. Pelatihan tersebut untuk mendukung strategi pembangunan ekonomi berbasis lokal ditengah pandemi.
Kepala DKPP Kota Madiun, Muntoro Danardono mengatakan bahwa potensi pasar ternak lebah madu sangat luas. Yakni untuk memenuhi permintaan dari dalam dan luar negeri. Sehingga bukan hanya meningkatkan penghasilan masyarakat. Tetapi juga menghasilkan produk pangan yang berkualitas.
"Kota Madiun memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan peternakan lebah madu. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor pendukung, salah satunya banyak bunga tersedia sepanjang jalan," jelas Muntoro kepada Lenteratoday, Rabu (21/04/2021).
Selain perawatannya yang mudah, lebah madu dinilai menguntungkan karena penghasilan yang bukan dari madu saja. Tetapi juga dari malam lebah, tepungsari (pollen), royal jelly dan masih banyak lagi.
"Banyak keuntungannya merawat serangga yang satu ini. Yang jelas madunya 100 persen murni. Biaya hemat karena lebah bisa cari makan sendiri. Tidak perlu proses perkawinan. Dan harga jualnya tinggi, sekilo bisa Rp. 80-90 Ribu," imbuhnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing Kelurahan. Rencananya, pelatihan akan diberikan kembali pada bulan depan setelah perayaan Idul Fitri 1442 H dengan peserta yang berbeda. Dan didampingi dari masing-masing Kelurahan dan Dinas Terkait.
"Harapannya Kelurahan bisa menganggarkan bantuan STUP buat warga. Karena pemberian bantuan lewat DKPP gak bisa. Sesuai Perwal No. 3 Tahun 2019, bantuan lewat DKPP hanya bisa ke kelompok ternak berbadan hukum," pungkasnya. (Ger)
.jpg)
