MADIUN (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi berharap agar urusan di bidang Kesehatan semakin ditingkatkan. Hal ini karena angka harapan hidup (AHH) di Kota Madiun yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Maidi menjelaskan bahwa AHH di Kota Madiun mencapai 72,81 tahun. Di mana setiap angka kelahiran di Kota Madiun memiliki harapan hidup hingga 72 tahun lebih. Sehingga perlunya peningkatan dibidang kesehatan untuk mengimbangi angka tersebut.
"Dinkes Pengendalian Penduduk dan KB harus bersinergi dengan OPD terkait. Contoh, bersinergi dengan Disperkim dalam pemenuhan udara bersih. Contoh lagi bersinergi dengan PDAM dalam penyediaan air bersih," jelas Walikota saat Lokakarya Perencanaan Pembangunan Bidang Kesehatan di GCIO, Senin (08/03/2021).
Dia juga ingin agar Dinkes menekan angka stunting. Yakni dengan sosialisasi kepada remaja agar menghindari pernikahan dini. Yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Ibu hamil juga perlu diperhatikan agar gizi saat di kandungan dapat maksimal. Stunting adalah keadaan dimana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang jauh dibawah rata-rata anak seumurannya .
"Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang wajib terpenuhi. Prinsipnya, Pemkot Madiun terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat,’’ ujarnya.
Maidi menilai bahwa AHH tidak serta merta merupakan berkah. Namun juga menjadi tantangan baru bagi Pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Angka hidup yang tinggi merupakan cerminan kesehatan di Kota ini. Secara otomatis menjadi alat untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah," imbuhnya.
Kota Madiun meraih urutan ketiga tertinggi se-Jatim dalam capaian indeks pembangunan manusia (IPM), yakni 80,91 pada tahun 2021. Salah satu indikator angka tinggi pada IPM adalah AHH. (Ger)
.jpg)
