
Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov Jatim memuat terobosan baru dan menjadi satu satunya di Indonesia. Inovasi itu adalah pendirian Tenda Pendidikan Bencana yang berada di kantor BPBD Prov Jatim, Waru, Sidoarjo.
Sekda Prov Jatim Haru Tjahjono mengungkapkan bahwa tenda pedidikan bencana ini sengaja didirikan untuk memberikan edukasi pada siswa siswi mulai dari tingkat TK sampai SMA. Di dalam tenda yang berukuran sekitar 15 x 10 meter ini sudah disiapkan berbagai alat peraga kebencanaan, poster dan lainnya.
“Kami akan mengundang ahli atau para pakar untuk mengajari anak-anak didik mulai TK, kalau ada bencana sebagai contoh kalau ada anak anak atau adik adik melihat diatas awannya hitam berarti punya potensi kualitas hujan sebentar tapi lebat dan Semua itu akan digambarkan dengan visualisasi,” kata Heru.
Di dalam tenda pendidikan bencana itu selain akan mendapatkan pengetahuan tentang berbagai jenis bencana seperti hujan yang berpotensi bajir, angin kencang, angin putting beliung, longsor dan lainnya, para pengunjung dari anak anak didik ini juga akan mendapatkan pengetahuan tentang cara mengantisipasi dan juga langkah apa yang akan diambil ketika terjadi bencana.
“Kalau di Jepang itu potensi bencana yang paling sering terjadi ada gempa bumi, sehingga anak anak disana sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi, kemana mereka akan berlindung dan juga akan menghubungi siapa saja sudah dapat langsung mereka lakukan,” kata Heru.
Apakah pendirian tenda pendidikan bencana ini mengadopsi apa yang ada di Jepang? Heru membenarkan. Tenda pendidikan bencana ini satu satu di Indonesia dan yang mengadopsi pendidikan bencana di Jepang. Semua ini dilakukan supaya anak anak di Jatim tahu bahwa Jatim itu punya potensi iklim seperti apa. Kemudian punya gunung paling tinggi dimana, jenis gunungnya apa, jenis tanahnya apa dan potensi bencananya seperti apa.
“Dan itu yang harus kita berikan pada anak didik untuk siap siaga sejak awal dan mereka diajari untuk menolong orang lain dan kemana mereka harus mengevakuasinya. Selain itu, Jatim juga sudah punya 612 desa tangguh, itulah yang kita lakukan minimal korban bencana dari manusia bisa dikurangi,” tandas Heru.
Sayangnya, Tenda pendidikan bencana ini baru dibuka maret mendatang, sebab masih ada beberapa fasilitas yang kurang, seperti AC yang masih belum terpasang serta kelengkapan alat edukasi bencana lainnya yang masih belum datang. (ufi)