25 June 2025

Get In Touch

Obituari Dyah Wahyu Winarti (1) : Setia di Garis Rakyat hingga Akhir Hayat

Obituari Dyah Wahyu Winarti (1) : Setia di Garis Rakyat hingga Akhir Hayat

“Dasar kehidupan adalah semangat hidup itu sendiri.kesehatan,rezeky,sakit penyakit,dan pertahanan untuk hidup selain adalah rahasia Ilahi, dia adalah spirit yang harus muncul dari keinginan kita sendiri,” tulis Dyah Wahyu Winarti dalam akun pribadinya.

Senyum penuh semangat masih tampak tercetak di wajah Dyah Wahyu Winarti dua bulan lalu, 7 Oktober 2019 di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Bahkan meski tampak terbaring dengan selang infus dan oksigen, dalam status Facebooknya, Wiwin--begitu sapaan akrabnya-- menularkan semangat bagi pejuang kanker.

Di akhir postingannya, kader PDIP ini menyelipkan doa bagi sesama penderita kanker yang telah dipanggil sang pencipta. “Selamat jalan para pejuang kanker di rumah sakit dharmais yang telah memilih kembali ke Sang Pencipta, semoga jalanmu di lapangkan dan keluarga yang di tinggalkan di beri penghiburan, AMIEN.”

Bak menjadi pertanda, tepat dua bulan berlalu, Sabtu, 7 Desember 2019, Jam 13.15 di Kediri, Wiwin mengembuskan nafas terakhirnya.Meski telah tiada, perjuangan, semangat dan komitmen Wiwin telah menjadi ‘warisan’ bagi teman-teman seperjuangan maupun para juniornya.

“Dia pelaku sejarah. Organisator dan orator luar biasa. Saat kita lakukan perlawanan pada rezim otoriter orba, dia selalu di atas mobil komando,” kata Anggota DPR RI periode 2019-2024, Bambang DH.

Bambang DH mengenal Wiwin saat sama-sama mengadvokasi mengenai permasalahan buruh, sengketa tanah hingga HAM. “Dia sangat intens bergerak dan menjadi semacam lingkar pertama yang menggerakkan berbagai aksi baik di Surabaya, ataupun Jatim secara umum,” katanya.

Diakui Bambang DH, setelah Orde Baru berhasil ditumbangkan dia lama sekali tidak bertemu langsung dengan Wiwin, hanya saling mengabari dan berkomunikasi melalui daring. Sekitar tahun 2015 saat Bambang DH ditarik ke DPP PDIP, mantan Walikota Surabaya ini bertemu kembali dengan Wiwin. Kala itu, Wiwin menyatakan niatnya untuk bergabung dengan PDIP. “Saya sangat senang, ketemu teman yang notabene sudah saya  ketahui kualitasnya dalam mengorganisir gerakan dan mencermati isu-isu yang tepat,” ujarnya yang saat itu menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP.

Kala itu Wiwin menjadi Tenaga Ahli (TA) Dewi Ariyani. Setelah berdiskusi dengan Dewi Ariyani, Wiwin akhirnya membantu Bambang DH menjadi anggota komite Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP.”Wiwin ditugaskan untuk wilayah Indonesia Timur. Beruntung saya dapat personel yang berkomitmen dan tak mengenal lelah,” katanya.

Padahal jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sangat padat. Pada tahun 2015 ada 269 Pilkada, dilanjut tahun 2017 dengan 101 Pilkada dan 2018 sebanyak 171 Pilkada. Tak hanya berhenti di situ, Pilkada selesai langsung persiapan Pilpres. “Wiwin tidak mau istirahat meski sakit dan tetap bersikeras membantu di tim bersama Meida dan Deny. Bahkan dia lebih suka terjung langsung ke lapangan di pedalaman. Jadi bukan hanya saya yang kehilangan, praktis seluruh partai kehilangan dia,” katanya. Bahkan meski tidak lolos menjadi legislatif, dia tetap menikmati perannya turun ke lapangan.

Diakui Bambang DH, Wiwin adalah sosok perempuan pejuang demokrasi yang gigih dan berani. Dia tak pernah memperhitungkan untung ruginya bagi dirinya sendiri.”Kami semua merasa kehilangan. Dia adalah sosok yang memicu semangat orang-orang di sekitarnya. Mengajarkan arti berjuang tanpa merasa lelah, tanpa pamrih semata-mata demi rakyat,” ujarnya. “Selamat jalan Wiwin. Semoga damai dan Tuhan memberikan tempat terbaik, ” ujar mantan Walikota Surabaya ini.

Menurut Bambang DH ucapan duka mengalir dari pejabat-pejabat  tinggi dan tokoh PDI Perjuangan. Diantaranya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, anggota Watimpres Sidarto Danusubroto, Menkum-HAM Yasonna H Laoly, Mensos Juliari Peter Batubara, Anggota DPR RI TB Hasanudindan Dewi Aryani di mana Wiwin pernah menjadi Tenaga Ahli (TA), dr Ribka Ciptaning, Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Heri Achmadi, Pataniari Siahaan, Beathor Suryadi serta Lawyer senior Tumbu Saraswati.(dya,ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.1845
Total Execution Time  5.1848
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,523,528 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/2948/Obituari-Dyah-Wahyu-Winarti-1-Setia-di-Garis-Rakyat-hingga-Akhir-Hayat
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 336 (5.1203 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)