[Warning core/JW_Controller.php: 128] Undefined array key "HTTP_ACCEPT_LANGUAGE"

Gelembung Perjalanan, Membuat Bepergian Tak Lagi Nyaman - Lentera.co
26 July 2025

Get In Touch

Gelembung Perjalanan, Membuat Bepergian Tak Lagi Nyaman

Gelembung Perjalanan, Membuat Bepergian Tak  Lagi Nyaman

PERILAKU konsumsi masyarakat yang berubah selama pandemi Covid-19, kini berangsur pulih sebagaimana ditulis LenteraToday (Rabu, 21/10/2020).

Covid-19 membuat masyarakat enggan atau tertahan untuk melakukan perjalanan lintas negara. Meski perjalanan sudah boleh dilakukan dalam waktu singkat, itu pun diikuti berbagai syarat.

Akibat pandemi Covid-19, setiap negara membatasi pergerakan warganya ataupun kunjungan orang asing. Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan jumlah wisatawan bisa anjlok 80 persen tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Lalu muncul ide ‘gelembung perjalanan’ atau travel bubble sebagai alternatif cara membuka pintu sekaligus mencegah penyebaran Covid-19. Negara-negara mencoba untuk melonggarkan pembatasan dengan membentuk gelembung perjalanan. Namun, perjalanan tetap tak mudah karena ada banyak syarat dan tes berkali-kali.

Gelembung perjalanan dibentuk atas dasar kesepakatan dua negara untuk saling membuka pintu. Penduduk kedua negara sama-sama boleh masuk tanpa perlu karantina.

Gelembung perjalanan memungkinkan orang bergerak hanya dalam lingkup dua negara itu saja. Penerapannya membutuhkan keyakinan dan kepercayaan satu sama lain. Catatan: kedua negara harus sudah terbukti sukses mengendalikan Covid-19.

Idealnya, kedua negara sudah sama-sama tak mengalami kasus Covid-19. Walau masih ada, jumlahnya sedikit dan keduanya memiliki cara penanganan serupa dengan tingkat bkeberhasilan sama.

Sejak April, Australia dan Selandia Baru menggodok kesepakatan gelembung perjalanan. Australia kini hanya mengalami 15 kasus baru, sementara Selandia Baru tak ada kasus baru. Sebagaimana dikutip Kompas, “Negara pertama yang bisa berhubungan lagi dengan Australia, jelas Selandia Baru,” kta PM Australia Scott Morrison.

Jika berhasil, Selandia Baru memperluas gelembung perjalanan ke negara lain yang dianggap sukses mengendalikan wabah: Taiwan, Hong Kong dan Korea Selatan. Apabila jumlah kasus tetap rendah, Finlandia dan Polandia bakal ikutan membuat gelembung perjalanan negara-negara Baltik.

Indonesia dan Singapura telah sepakat membuka perbatasan. Mulai November 2020 Singapura membuka perbatasan bagi Indonesia. Tetapi hanya untuk urusan kerja dan diplomatik. Perjalanan wisata dan keperluan pribadi sementara belum bisa (LenteraToday, 13/10/2020).

Perencanaan gelembung perjalanan sepertinya tak mudah dilakukan. Urusan tidak cuma membandingkan tingkat penularan Covid-19. Masih ada syarat karantina 14 hari, standar tes, dan laboratorium untuk mengeluarkan sertifikat izin bepergian.

Gelembung perjalanan -dikutip dari The Wallstrett Journal, tetap tidak membuat mudah perjalanan. Harus melewati berbagai macam tes, baik sebelum berangkat maupun saat kedatangan. Jadi, masih dijejali macam-macam proses administrasi.

Contohnya, perjalanan dari Korea Selatan ke Jepang tidak lagi harus karantina 14 hari. Namun wajib menjalani 4 kali tes. Rinciannya: 72 jam sebelum keberangkatan, saat datang di negara tujuan, dan negara asal. Tidak boleh menggunakan transportasi umum selama dua pekan. Aplikasi pelacak di ponsel wajib diaktifkan sepanjang hari.

Karena tingkat rumitnya tinggi, tidak mudah mencari rekanan untuk melaksanakan proses tersebut.

Singapura, misalnya, ingin menggandeng negara-negara kasus Covid-19 rendah seperti Vietnam, Selandia Baru dan Australia. Ternyata, tiga negara itu belum siap membuka pintu, karena Singapura masih memiliki kasus baru meski rata-rata hanya 4,6 kasus per hari selama dua minggu terakhir.

Persiapan dan perencanaan jauh lebih kompleks. Karena belum ada jaminan terbebas dari ancaman Covid-19, maka banyak yang harus dipertimbangkan

Mau tak mau penduduk dunia harus bersabar menjalani segala macam sistem dan prosedur protokol kesehatan saat hendak bepergian.

Apabila sudah diperbolehkan bepergian pun, tentu rasanya beda. Bepergian tak lagi nyaman…(*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  8.7727
Total Execution Time  8.7731
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,449,632 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/27437/Gelembung-Perjalanan-Membuat-Bepergian-Tak-Lagi-Nyaman
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 331 (8.6867 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)