
Perusahaan bioskop terbesar di Kanada Cineplex Inc. mengalami penurunan saham hingga 29 persen ke level rekor terendah setelah Metro-Goldwyn-Mayer memutuskan menunda perilisan film James Bond ‘No Time to Die’ sampai April 2021.
Penurunan tersebut menyusul dari saham jaringan bioskop lainnya, termasuk Cineworld Group Plc, yang sebelumnya sepakat membeli Cineplex di Toronto dengan harga per saham 34 dolar Kanada tahun lalu dan kemudian menarik diri pada Juni.
Harga saham Cineplex ditutup pada 4,75 dolar Kanada dan mencatatkan penurunan terbesar seak 16 Maret 2020, ketika bioskop harus tutup untuk membendung penyebaran Covid-19. Beberapa bioskop kemudian kembali buka pada musim panas setelah pemerintah setempat melonggarkan aturan lockdown.
“Dengan banyaknya film yang ditunda peluncurannya, efek dominonya makin panjang dan secara material membahayakan upaya bioskop untuk menghasilkan uang dari pembukaan kembali yang dimulai musim panas ini, karena tidak banyak yang bisa ditawarkan kepada penonton," kata analis National Bank Financial Adam Shine, dilansir Bloomberg, Selasa (6/10/2020).
Gelombang kedua penyebaran Virus Corona di Toronto dan Ottawa, Kanada, membuat pemerintah setempat harus kembali mengetatkan aturan pembatasan mulai Jumat, 2 Oktober 2020.
Namun, bioskop tak terpengaruh dari aturan terbaru itu meskipun harus beroperasi dengan kapasitas terbatas.
“Kami selalu meninjau dan memperbarui rencana operasional kami. Kami tetap akan patuh aturan dan menawarkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para penonton film di Kanada,” kata Juru Bicara Cineplex Sarah Van Lange.
Kemarin LenteraToday melaporkan 543 bioskop yang ada di AS akan ditutup, artinya lebih dari 7.000 layar lebar di negara itu akan berhenti operasi. Sementara dilaporkan juga akan ada 128 bioskop Cineworld di Inggris dan Irlandia yang akan gulung tikar.
Alasannya adalah penundaan tayang film James Bond yakni “No Time to Die” yang jadwalnya jadi mundur ke April 2021 dari jadwal sebelumnya pada Minggu akibat pandemi virus Covid-19 (Ist).