
Surabaya – Jawa Timur menjadi penerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BANPRES–PUM) yang melebihi rata-rata jumlah penerima.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki saat menyalurkan LPDB-KUMKM dan BANPRES - PUM di Gedung Negara Grahadi, Rabu (30/9/2020). "UMKM yang tidak bankable diberikan bantuan Rp 2,4 Juta melalui BANPRES-PUM. Untuk satu kabupaten kota ada 20 ribu UMKM yang mendapatkan BANPRES-PUM. Untuk Jatim, saat ini sudah diatas rata rata. Mudah mudahan apabila ada tambahan kuota, maka Jatim akan diberi perhatian," kata Teten Masduki.
Dia menjelaskan bahwa program PEN ini menjadi upaya pemerintah untuk meringankan beban koperasi UMKM. Dia menangatakan bahwa, selama Pandemi Covid-19 pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memulihkan ekonomi nasional. Salah satunya, bagi UMKM yang bankable pemerintah membuat program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, dan subsidi pajak. Kemudian, bagi UMKM yang unbankable maka diberikan bantuan oleh Presiden RI melalui BANPRES-PUM.
Menkop dan UMKM RI, Teten Masduki berharap, kedepan akan membuat model bersama dengan LPDB, yaitu menjadikan koperasi sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan yang murah untuk UMKM. Setidaknya di seluruh Indonesia ada 54 juta pelaku usaha Mikro. "Dengan jumlah sebanyak itu, tidak mungkin UMKM diurus satu persatu. Maka pemerintah membuat intervensi, melalui koperasi," lanjutnya.
LPDB KUMKM diberikan dalam dua tahap. Dimulai Tahap I pada Juli lalu, telah tersalurkan dana sebesar Rp 86,769 M kepada 12 Koperasi. Sedangkan Tahap II di September ini akan disalurkan kepada 8 Koperasi dengan total Rp 138 M. Sehingga total Rp 225, 45 M akan disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada 20 Koperasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa mengatakan secara keseluruhan ada sekitar 9,78 juta UMKM yang ada di Jatim. Dari jumlah tersebut, dia berharap ke depan Jatim dapat memperoleh kuota 2 juta UMKM yang memperoleh BANPRES–PUM.
Khofifah juga mengatakan bahwa telah melaporkan kondisi tersebut ke presiden, bahwa 54 % PDRB Jatim di support oleh UMKM, dimana membutuhkan support lebih dari pemerintah. Maka pihaknya mengajukan permohonan agar ada bantuan tambahan, semoga dapat disupport 2 juta bantuan presiden Produktif Usaha Mikro (PUM).
Dengan tingginya angka tersebut, Gubernur Khofifah menyebutnya sebagai modal sosial sekaligus modal ekonomi yang cukup besar untuk menopang perekonomian berbasis kerakyatan di Jawa Timur. Gubernur Khofifah menjelaskan, masyarakat Jatim memiliki kreatifitas dan inovasi yang luar biasa. Dengan adanya BANPRES-PUM secara tidak langsung membuka pasar bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. "Hal ini menjadi penguatan bagi pergerakan ekonomi di Jatim. Tentu berseiring dalam rangka mengendalikan Covid-19," tambahnya.
Gubernur Khofifah bersama Menteri Teten Masduki juga menyerahkan secara simbolis LPDB KUMKM kepada delapan penerima yaitu, KUD Gondanglegi, KPRI Tut Wuri, KSU Artha Abadi, KUM Lestari Makmur Poncokusumo, KSPPS BMT NU Jawa Timur, KSPPS BMT UGT Sidogiri, Koperasi BMT Permata Jawa Timur, KSPPS Mitra Usaha Ideal. (ufi)