
KUALA LUMPUR, 22 Sept -- Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin ketika menyampaikan pendirian rasmi Malaysia di mesyuarat peringkat tinggi Perhimpunan Agung Bangsa-Bangsa Bersatu (UNGA) bersempena ulang tahun ke-75 UNGA. Ini merupakan penampilan sulun
Kuala Lumpur – Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu Muhyiddin Yassin yang diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad membantah klaim Anwar Ibrahim. Dia menegaskan bahwa masih menjabat sebagai PM Malaysia yang sah.
Seperti diketahui, Presiden Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim mengatakan memiliki mayoritas kuat untuk membentuk pemerintahan baru.
Dilansir The Star, Rabu (23/9), Muhyiddin mengatakan klaim pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim bahwa dia mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen harus dibuktikan sesuai dengan proses dan metode yang ditentukan oleh Konstitusi Federal.
"Tanpa melalui proses, pernyataan Anwar hanyalah klaim. Hingga terbukti sebaliknya, pemerintahan Perikatan Nasional masih berdiri kokoh dan saya Perdana Menteri yang sah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/9).
Muhyiddin meminta rakyat untuk tenang. Dia yakin bahwa masalah ini akan ditangani lewat proses hukum dan konstitusi yang berlaku.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tenang. Insya Allah masalah ini akan ditangani sesuai dengan proses hukum dan Konstitusi Federal, "imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Anwar telah menyatakan dirinya mendapat dukungan mayoritas dari Parlemen untuk menjadi perdana menteri dan bahwa pemerintahan Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin telah jatuh."Dengan sokongan mayoritas kukuh dan meyakinkan, bermakna saat ini kerajaan (pemerintahan PM Malaysia) pimpinan Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh," katanya.
"Alhamdulillah, kini saya telah mendapat sokongan yang kukuh dan meyakinkan dari anggota-anggota parlemen untuk saya persembahkan kepada Yang Maha Mulia Yang Dipertuan Agung," kata Anwar Ibrahim merujuk ke gelar raja Malaysia.(str)