Surabaya – Ketua dan Pengurus KADIN Surabaya HM Ali Afandi SE MT memberikan dukungan pada Jamhadi untuk maju sebagai Ketua Umum KADIN Jatim 2019-2014 meneruskan keberhasilan La Nyala M Mattaliti.
“Sebagai Ketua KADIN Surabaya, kami mendukung beliau untuk bisa menjadi calon ketua umum KADIN Jatim, apalagi beliau mantan ketua kadin Surabaya, wajib,” kata Ali Afandi setelah pertemuan dengan Jamhadi.
Sementara itu, Jamhadi mengaku akan berusaha untuk amanah jika dipercaya memimpin KADIN Jatim lima tahun kedepan. Jamhadi mengatakan, Perkembangan KADIN Jatim cukup bagus ketika dibawah pimpinan La Nyala M Mattaliti. Banyak kemajuan yang telah ditorehkan termasuk meningkatnya jumlah entrepreneur di Jatim.
Melihat keberhasilan itu, Jamhadi ingin meneruskan prestasi-prestasi dan kesuksesan yang telah ditorehkan La Nyalla. Dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum KADIN Jatim, Jamhadi telah menyiapkan sejumlah program. Diantaranya ialah menginisiasi rancangan peraturan daerah (Raperda) khususnya Raperda ekonomi kreatif, menyiapkan outlook ekonomi ke Pemerintah Kota/Kabupaten setiap tahun, UMKM Naik Kelas dengan communal branding, pameran tematik setiap bulan selama setahun dengan tema berbeda.
Program berikutnya ialah menjalankan kepemimpinan sistem delegasi sehingga para Wakil Ketua Umum adalah ketua yang sesungguhnya di bidang masing-masing. Kemudian, melakukan sister KADIN skala nasional dan internasional, meningkatkan peran KADIN daerah dengan kerjasama quatro helix (akademisi, bisnis, komunitas, Pemerintah).
Jamhadi juga menyodorkan program dibidang UMKM, diantaranya yaitu mendirikan dan mengoptimalkan Klinik Bisnis, bekerjasama dengan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan KADIN Institute. Menyediakan panduan ekspor dan riset pasar, membuat neraca barang, tenaga kerja, dan produk dalam menghitung demand and supply.
Program lain dengan menyiapkan direktori produk, memiliki market place, menyiapkan co-working space, menghadirkan smart city, smart village, creative city dan creative village, melaksanakan one village one product, one pesantren one product.
Program yang tak kalah penting yaitu mengakses pasar barang dan jasa keuangan termasuk crowd funding, bursa efek, bank konvensional, bank syariah, lembaga keuangan global, Kedubes, WTO, dan lain-lain. Kemudian, meningkatkan peran SCR, berkolaborasi bersama Bupati/Wali Kota atau Gubernur untuk menerbitkan Surat Edaran (SE) kepada pengusaha menjadi anggota KADIN yang saling memberi manfaat. (ufi)
.jpg)
