
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para calon kepala daerah yang mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 untuk melaksanakan sejumlah kebijakan khusus untuk menghentikan penularan pandemi Covid-19.
Hal itu bahkan diinstruksikan khusus kepada para calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP. Instruksi Megawati itu disampaikan saat dirinya memberikan arahan secara virtual kepada peserta Sekolah Partai PDIP gelombang III, Minggu (13/9/2020).
Awalnya, Megawati mengisahkan dialognya dengan Proklamator RI sekaligus ayah kandungnya, Soekarno. Suatu ketika, Soekarno bertanya kepada Megawati, apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh rakyat.
Menurut Megawati, selain makanan, yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah kesehatan, termasuk dengan vaksin. Dia pun mengingatkan agar para calon kepala daerah yang diusung PDIP tidak menolak vaksinasi, khususnya ketika vaksin khusus untuk Covid-19 nanti telah ditemukan.
"Karena vaksin itu untuk mencegah. Seperti sekarang sudah kita alami sendiri, orang kebingungan karena tidak ada obatnya, sedang mencari vaksinnya," katanya, Minggu (13/9/2020).
Program selanjutnya yang harus dilakukan oleh pada kader PDIP untuk menghadapi Covid-19 adalah memastikan bayi dan anak memiliki imunitas yang kuat"
Ini ada berapa ibu calon kepala daerah. Tolong diurus bayi-bayi, anak-anak, beri makanan yang bergizi. Nanti yang paling utama, kalau ibu-ibu sudah jadi [kepala derah], bikin program seperti bayi sehat. Bayi itu perlu susu ibu-ibu," tegas Megawati.
Dia juga mengusulkan program untuk menanam komoditas pendamping beras. Dia mengaku sudah berkali-kali menyampaikan setidaknya ada 10 tanaman pendamping beras yang bisa ditanam oleh rakyat, baik secara individu maupun bergotong royong. Misalnya sukun, jagung, dan berbagai umbi lainnya.
"Tanah-tanah kosong itu tanamilah. Karena kalau sekiranya nanti tidak bisa impor beras, sekarang kan pandemi, orang di sana kan juga lagi mikir menahan ekspor. Beras itu kan kita datangkan dari Thailand, dari Vietnam, dari Kamboja. Jadi kalau mereka butuh bagi rakyatnya, kalau kita kurang, lalu bagaimana nasib kita?" pungkas Megawati.