26 June 2025

Get In Touch

Wakapolri Minta Kapolda Jatim All Out Tangani Klaster Ponpes di Banyuwangi

Wakapolri Minta Kapolda Jatim All Out Tangani Klaster Ponpes di Banyuwangi

Surabaya – Klaster Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kec. Tegalsari, Banyuwangi mendapat perhatian berbagai pihak. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Gator Eddy Pramono, memerintahkan secara langsung pada Kapolda Jatim untuk membackup penanganan kasus tersebut.

“Kekompakan sinerginya sangat-sangat baik dan di Banyunwangi, tolong Pal Lapolda untuk dibackup betul ini,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Gedung Negara Grahadi bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa, Kamis (3/9/2020).

Seperti yang diketahui bahwa di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi ini per 2 September kemarin tercatat ada 622 santri dan juga dari kalangan Pondok dinyatakan positif Covid-19. Pemprov Jatim juga sudah bergerak cepat untuk melakukan penanganan di kawasan ponpes tesebut.

Saat ini, pondok diterapkan lock down atau karantina secara total. Seluruh santri yang berjumlah sekitar 5.000 orang tidak boleh keluar. Sedangkan masyarakat yang dari luar juga tidak boleh masuk. Sehingga tidak ada keluar masuk pondok.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk Tim Food Security. Tim ini bertujuan untuk memantau keamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiap makanan yang akan disajikan.

"Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori, gizi dan pastikan makanannya secure.” tegas Gubernur Khofifah.

Tak hanya itu, Gubernur Khofifah secara khusus berpesan agar semua makanan yang tersaji bebas dari borax dan formalin. Bahkan dirinya meminta untuk selalu dipantau takaran gizi dan kalori di setiap saji makanannya.

"Pastikan yang dikonsumsi bebas formalin, pastikan bebas borax, pastikan bergizi dan berkalori yang cukup. Mengingat salah satu yang harus dilakukan saat isolasi adalah makanan sehat dan  bergizi," pesan Khofifah.

Untuk mencukupi kebutuhan layanan medis, Pemprov Jatim juga mengirimkan 1000 APD, 7.000 masker, 30 tenaga medis dan 15 tenaga swabber untuk memastikan santri mendapatkan layanan medis sebaik mungkin. Tenaga medis akan berperan untuk memonitor kesehatan para santri secara rutin guna memastikan kesembuhan yang optimal.

Di saat mengetahui kehadiran Gubernur Khofifah, Para santri pun berteriak senang dan melambaikan tangan dari jendela asrama yang sedang digunakan sebagai lokasi isolasi.

Gubernur Khofifah tetap memberikan dukungan kepada santri dari kejauhan. Dirinya mengaku senang dan terharu dengan respon para santri yang tetap senang dan optimis walau tengah di isolasi. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0002
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  4.9884
Total Execution Time  4.9887
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,502,920 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/23151/Wakapolri-Minta-Kapolda-Jatim-All-Out-Tangani-Klaster-Ponpes-di-Banyuwangi
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 335 (4.9470 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)