JEMBER (Lentera) – Acara tahunan Gerak Jalan Tanggul-Jember Tradisional (Tajemtra) 2025 kembali digelar. Bendera start diangkat Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Jember Djoko Susanto.
Kegiatan dimulai dari Alun-alun Kecamatan Tanggul, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer menuju Alun-alun Kota Jember. Tampak hadir mendampingi, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Tajemtra kali ini jug diikuti sebanyak 51 warga negara asing dari Cina dan Pakistan. Sebagian besar dari mereka merupakan karyawan salah satu perusahaan skala nasional yang berdomisili di Kecamatan Puger, Jember.
Kehadiran para warga asing memberi warna berbeda dalam barisan panjang peserta Tajemtra yang dilepas tepat pukul 13.00 WIB.
Dengan penuh semangat, mereka membaur bersama ribuan orang dari berbagai kalangan. Melangkah menyusuri rute sepanjang 30 kilometer menuju Alun-alun Jember.
Jumlah peserta Tajemtra 2025 total mencapai 15.171 orang. Angka ini menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan Tajemtra di Kabupaten Jember. Bahkan menjadi salah satu event budaya dan olahraga massal terbesar di Jawa Timur.
Taemtra sendiri merupakan agenda tradisional tahunan yang sudah berjalan lebih dari lima dekade di Jember. Bupati Jember, yang akrab disapa Gus Fawait, menyebutkan bahwa animo masyarakat sangat tinggi untuk ikut serta.
“Peserta tahun ini lebih dari 15 ribu orang. Tahun depan, Pemkab Jember akan menggelar lebih besar dan lebih meriah lagi,” ungkap Gus Fawait dalam sambutannya, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, kehadiran belasan ribu peserta menjadi bukti bahwa Tajemtra tidak hanya sekadar olahraga. Tetapi juga telah menjadi ikon budaya Jember yang mempererat kebersamaan berbagai pihak baik negeri maupun swasta. Termasuk BUMN yakni PT KAI Daops 9 yang ikut memboyong peserta ke Stasiun Tanggul.
Dalam kesempatan itu, Gus Fawait juga mengingatkan peserta agar tetap menjaga ibadah meskipun sedang mengikuti gerak jalan.
“Kalau waktunya salat, ya salat. Banyak tempat ibadah di sepanjang jalan, jangan hanya berjalan tanpa mengingat kewajiban,” pesannya.
Peserta Tajemtra 2025 datang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelajar, komunitas, hingga kelompok organisasi. Mereka dapat mengikuti lomba secara individu maupun beregu dengan pakaian bebas.
Tajemtra tidak hanya menyajikan semangat olahraga, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Ribuan peserta dan penonton yang hadir turut menggerakkan aktivitas perdagangan di sepanjang rute. Rute sepanjang 30 km dari Tanggul menuju Jember selalu dipadati oleh warga yang ingin menyaksikan sekaligus memberi semangat kepada para peserta.
“Pemerintah Kabupaten Jember memastikan bahwa akan berkomitmen untuk terus mengembangkan Tajemtra agar semakin dikenal luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional,” pungkas Gus Fawait. (mok/ads)
Editor:Widyawati
.jpg)
