Fraksi Demokrat DPRD Jatim Komitmen Kawal 8 Agenda Prioritas APBN 2026 Lewat Sinergi dengan OPD

SURABAYA (Lentera) – Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur berkomitmen untuk mengawal delapan agenda prioritas dalam APBN 2026 dengan memperkuat sinergi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di Jawa Timur. Ketua Fraksi Demokrat Jatim, dr. Agung Mulyono, menyatakan dukungan penuh terhadap arah kebijakan pemerintah yang berfokus pada ketahanan pangan, energi, infrastruktur, serta kesejahteraan rakyat.
“Jadi Pak Presiden jelas, pidatonya tegas. Dan program unggulannya ketahanan pangan, targetnya menjadi lumbung pangan dunia,” ungkap dr. Agung, Senin (18/08/2025).
Fraksi Demokrat Jatim, lanjutnya, akan terus mendorong rapat bersama OPD agar pembangunan berjalan efektif.
“Partai Demokrat akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Pemangku dapil akan digerakkan untuk mendukung program pemerintah,” imbuhnya.
Dalam arah kebijakan tersebut, ketahanan pangan mendapatkan porsi terbesar dengan anggaran Rp164,4 triliun. Rinciannya antara lain Rp53,3 triliun untuk lumbung dan cadangan pangan, Rp46,9 triliun subsidi pupuk untuk 9,62 juta ton, serta Rp22,7 triliun bagi Bulog.
Selain pangan, sektor ketahanan energi juga mendapatkan perhatian dengan alokasi Rp402,4 triliun untuk mempercepat transisi energi bersih. Pemerintah menargetkan 100% pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan.
dr. Agung juga menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp335 triliun pada RAPBN 2026. Program tersebut ditujukan bagi 82,9 juta penerima, mulai dari siswa, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.
“Kita melihat yang sudah jalan MBG digunakan cepat, pro rakyat,” pungkasnya.
Bendahara DPD Demokrat Jatim itu menegaskan, Fraksi Demokrat Jatim akan mendukung penuh program-program prioritas, termasuk penanganan stunting yang menjadi perhatian utama pemerintah.
Sementara itu, untuk bidang infrastruktur, Agung menekankan perlunya sinergi lintas level pemerintahan. Ia mencontohkan, di Jawa Timur, kemantapan jalan di daerah pemilihan telah mencapai lebih dari 80 persen.
Reporter: Pradhita/Co-Editor: Nei-Arifin BH