17 August 2025

Get In Touch

Mentan : Campuran Beras Patah pada Beras Medium dan Premium Capai 59 Persen

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (ANTARA/Putu Indah Savitri)

JAKARTA (Lentera) - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan campuran beras patah (broken rice) pada beras premium dan medium mencapai 59 persen. Temuan tersebut berdasarkan pengujian dari 10 sampel beras premium medium.

“Aku bocorkan, ya. Kami ambil 10 (sampel), itu brokennya 30–59 persen,” ucap Andi Amran di sela Konferensi Pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Sedangkan untuk mencapai kategori beras medium dan premium persentase beras patah hanya boleh menyentuh 15 persen.

Dengan demikian, kasus beras oplosan merugikan masyarakat yang membeli beras premium medium, sebab beras yang dibeli berada di bawah standar beras premium medium yang sudah ditentukan. “Ekstrem, kan? Ekstrem banget,” tutur Amran dikutip antara Sabtu (16/8/2025).

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap dugaan praktik kecurangan dalam perdagangan beras yang menyebabkan kerugian konsumen hingga Rp99,35 triliun akibat manipulasi kualitas dan harga di tingkat distribusi.

Sebanyak 212 merek beras premium dan medium yang sempat beredar di pasaran terbukti tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah, serta menyebut akan menindak tegas peredaran beras tersebut.

Amran juga menyebut penindakan beras oplosan mendorong struktur pasar baru yang lebih sehat dimana konsumen lebih memilih pasar tradisional dan penggilingan gabah rakyat mendapatkan ruang usaha lebih luas.

Menurutnya, penindakan beras oplosan tidak hanya menjaga kualitas beras, tetapi juga mengubah pola distribusi dan perilaku belanja masyarakat. Kini konsumen lebih percaya pasar tradisional, karena harga lebih murah, transparan, dan terbuka.

Amran mencontohkan harga beras premium di pasar atau ritel modern berada pada kisaran Rp17.000–Rp18.000 per kilogram, sementara di pasar tradisional harga beras premium sekitar Rp13.000 per kilogram. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  7.2794
Total Execution Time  7.2798
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,464,624 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/221888/Mentan-Campuran-Beras-Patah-pada-Beras-Medium-dan-Premium-Capai-59-Persen
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 317 (7.2334 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)