Optimalisasi Pengelolaan Buah Asam Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Awetan Bagi Siswa SMA Negeri 1 Karas
KARAS (Lentera) -Dalam rangka memaksimalkan potensi sumber daya lokal, SMA Negeri 1 Karas menggelar kegiatan pelatihan bertema “Optimalisasi Buah Asam Melalui Pembuatan Produk Awetan” pada Jumat (1/8/2025). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagai bagian dari program penguatan keterampilan kewirausahaan berbasis potensi lokal.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa cara mengolah buah asam (Tamarindus indica) menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti manisan, sirup, dan selai. Selain itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan wawasan mengenai teknik pengawetan alami, sanitasi makanan, dan dasar-dasar pemasaran produk olahan.
Kepala SMA Negeri 1 Karas, Asmaul Husna, S. Pd. dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah konkret sekolah dalam menanamkan jiwa kewirausahaan sekaligus kepedulian terhadap potensi alam sekitar.
“Buah asam selama ini hanya dikenal sebagai bumbu dapur. Melalui pelatihan ini, kami ingin mengubah cara pandang siswa bahwa bahan lokal bisa diolah menjadi produk komersial yang sehat, menarik, dan bernilai jual tinggi,” jelasnya.
Pelatihan diselenggarakan oleh dosen-dosen Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Unesa. Dosen-dosen ini memiliki berbagai macam background, seperti bidang kuliner, Food science, kesehatan dan teknik industri.
Pelatihan ini merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang digawangi oleh Annisa Nuraini, S.Pd.,M.Pd. Salah satu peserta pwlatihan, Alya Rahmadani, siswi kelas XI IPA, mengaku antusias mengikuti kegiatan ini.
“Awalnya saya kira buah asam cuma bisa dibuat campuran sambal atau jamu. Tapi ternyata bisa dijadikan manisan dan sirup yang enak dan segar. Ini pengalaman baru yang sangat bermanfaat,” tuturnya.
Dengan adanya pelatihan ini, SMA Negeri 1 Karas berharap siswa dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menggali potensi lokal serta memiliki bekal keterampilan untuk masa depan, baik sebagai wirausahawan muda maupun bagian dari masyarakat yang peduli terhadap pengembangan produk lokal (*)
Editor: Arifin/Rls