[Warning core/JW_Controller.php: 128] Undefined array key "HTTP_ACCEPT_LANGUAGE"

Regulasi Baru Ibadah Umrah, Jamaah Wajib Vaksin Polio dan Meningitis - Lentera.co
27 June 2025

Get In Touch

Regulasi Baru Ibadah Umrah, Jamaah Wajib Vaksin Polio dan Meningitis

Seminar Kesehatan bertajuk Apa Manfaat Vaksin Meningitis yang digelar FK Patuh Jatim, bersama Biofarma dan BBKK Surabaya
Seminar Kesehatan bertajuk Apa Manfaat Vaksin Meningitis yang digelar FK Patuh Jatim, bersama Biofarma dan BBKK Surabaya

SURABAYA (Lentera) -Ketua Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (FK Patuh) Jawa Timur, Ahmad Bajuri, mengungkapkan adanya regulasi baru terkait pelaksanaan ibadah umrah tahun ini.

Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Kesehatan bertajuk Apa Manfaat Vaksin Meningitis yang digelar FK Patuh Jatim, bersama Biofarma dan BBKK Surabaya di Deka Hotel Surabaya, Rabu (25/7/2025).

Bajuri menyebut, kebijakan ini dikeluarkan untuk meningkatkan keamanan dan kesehatan jamaah serta menanggapi kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah.

“Tahun lalu, vaksin polio belum diwajibkan, namun tahun ini sudah. Ini sebagai bentuk kewaspadaan karena ditemukan kasus jamaah yang terpapar setelah kembali dari tanah suci,” kata Bajuri ketika ditemui usai acara, Rabu (25/7/2025).

Ia mengungkapkan, hal ini menjadi tanda siaga satu terhadap perlindungan kesehatan jamaah, yang tak boleh diabaikan oleh pihak biro maupun calon jamaah sendiri.

Selain itu, Bajuri juga mengingatkan bahwa pemeriksaan kartu vaksin akan dilakukan secara ketat di bandara.

“Bagi mereka yang membawa kartu vaksin palsu, atau membawa kartu tapi sebenarnya tidak divaksin, akan ketahuan saat pemeriksaan. Maka hati-hati, jangan sampai gagal berangkat hanya karena tidak vaksin,” ungkapnya.

Selain itu, Bajuri juga menyoroti dampak dari konflik Iran-Israel terhadap industri perjalanan umrah. Ia menyebutkan ada tiga hal utama yang perlu diwaspadai.

Pertama, kenaikan harga transportasi, sebagai dampak dari ketidakstabilan kawasan. Kedua, kmungkinan penundaan jadwal keberangkatan akibat perubahan rute atau kebijakan maskapai.

Ketiga, kekhawatiran psikologis jamaah, terutama karena ketakutan akan serangan rudal atau konflik yang meluas. Namun, ia menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. 

“Jarak antara lokasi konflik dengan kota-kota suci seperti Jeddah dan Madinah itu jauh. Maka dari itu, kami mendorong semua biro perjalanan untuk memberikan edukasi dan menenangkan jamaah. Meskipun ada gejolak di Timur Tengah, ibadah umrah tetap aman dan nyaman,” tegasnya.

FK Patuh Jatim juga mengajak seluruh penyelenggara perjalanan ibadah untuk bersama-sama memproklamasikan bahwa umrah tetap berjalan normal dan aman, demi menjaga kepercayaan dan kenyamanan jamaah.

"Jadi, jamaah enggak perlu takut atau khawatir akan hal itu," tutupnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari FK Unair dr. Ari Baskoro, Sp. PD, K-AI, FINASIM mengungkapkan pentingnya vaksin meningitis dan polio untuk jamaah umroh.

Menurutnya, vaksinasi memiliki peran penting dalam mencegah penularan penyakit, bukan mengobati. "Kalau kita bicara haji atau umrah, jamaah itu akan berkumpul di tempat-tempat super padat. Misalnya di Mina, kepadatannya bisa mencapai 0,8 meter persegi per orang. Di Arafah mungkin sekitar 1,7 sampai 1,8 meter persegi per orang. Ini membuat penyakit sangat mudah menular," jelasnya.

Ia menekankan, meski penyakit meningitis tidak tergolong endemis di Indonesia, risiko meningkat ketika jamaah berada di Arab Saudi. “Meningitis jenis meningokokus itu endemis di kawasan Afrika Sub-Sahara, dan Arab Saudi termasuk salah satu negara yang memiliki risiko penularan,” ungkapnya. 

Karena itu, vaksin meningitis menjadi perlindungan utama untuk jamaah Indonesia yang akan berinteraksi dengan warga dari berbagai negara endemis.

Sementara untuk polio, ia menjelaskan, polio bisa menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa. “Polio itu bisa menimbulkan kelumpuhan. Tahun 2024 lalu sempat terjadi outbreak atau wabah di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah. Bahkan hanya satu atau dua kasus saja sudah dianggap gawat karena bisa menular cepat,” jelasnya.

Untuk itu, mulai tahun 2025 seluruh jamaah umrah dan haji dari Indonesia wajib menerima vaksin polio, sebagai langkah perlindungan menyeluruh. 

Ia menekankan vaksinasi bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tapi juga bentuk tanggung jawab menjaga diri dan orang lain. 

“Kalau tidak divaksin, bukan cuma membahayakan diri sendiri, tapi juga jamaah lain. Maka penting bagi biro travel dan calon jamaah untuk memahami bahwa ini bukan formalitas, tapi langkah penyelamatan," tutupnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  7.8055
Total Execution Time  7.8058
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,430,248 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/219674/Regulasi-Baru-Ibadah-Umrah-Jamaah-Wajib-Vaksin-Polio-dan-Meningitis
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 337 (7.7544 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)