24 June 2025

Get In Touch

PPIH Arab Saudi Lakukan Penyisiran Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Arrasyid (kiri). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Arrasyid (kiri). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom

SURABAYA (Lentera) -  Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap tiga Jemaah haji asal Indonesia yang hilang. Pencarian dilakukan dengan menyisir seluruh rumah sakit di Makkah dan Jeddah.

"Sampai saat ini proses pencarian jemaah yang masih belum kembali ke kloternya, masih kita lakukan. Kami lakukan penyisiran di rumah-rumah sakit di Makkah, termasuk juga kami lakukan pencarian ke rumah sakit yang ada di Jeddah," kata Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid, dilansir antara, Minggu (22/6/2025).

Pihaknya membentuk tim pencarian dan berkoordinasi dengan syarikah dan KJRI di Jeddah.

"Kami bentuk dua tim pencarian serta berkoordinasi dengan pihak syarikah dan KJRI, dan juga konsul haji di Jeddah. Kami koordinasi juga dengan hotel-hotel yang ada di sekitar Makkah. Kami lakukan penyisiran di hotel-hotel yang sudah ditinggalkan jamaahnya, baik itu yang menuju Tanah Air maupun ke Madinah," kata Harun Arrasyid.

Tiga jemaah haji Indonesia yang hilang adalah Nurimah (80), dari Kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19); Sukardi (67), dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79); dan Hasbullah (73), dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07). Ketiganya yang diketahui memiliki riwayat demensia.

Mereka dilaporkan belum kembali ke kloternya pada akhir Mei hingga pertengahan Juni 2025. 

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, mengatakan bahwa timnya masih berusaha menemukan ketiga jemaah tersebut.

“Kami masih berusaha mencari tiga jemaah tersebut,” ujar Harun, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Minggu (22/6/2025).

Harun menjelaskan kronologi hilangnya para jemaah. Nurimah dilaporkan hilang sejak 28 Mei 2025, hanya dua hari setelah tiba di Makkah. Ia tinggal di Hotel 614 bersama rombongan kloternya. Hingga saat ini, ia belum kembali ke hotel atau diketahui keberadaannya.

Adapun Sukardi, yang tinggal di Hotel 813 sektor 8, terakhir terlihat pada 29 Mei 2025. Ia dilaporkan terpisah dari rombongan oleh pembimbing ibadah dan belum kembali ke kloternya hingga sekarang.

Sementara Hasbullah dilaporkan hilang pada 17 Juni 2025 oleh pihak keluarga. Ia tinggal di Hotel 709 sektor 7. “Keluarga melaporkan ke kami Bapak Hasbullah ini meninggalkan hotel itu pada pukul 03.00 WAS malam Selasa kemarin. Berarti sekitar empat hari yang lalu,” kata Harun.

Anak perempuan Hasbullah, yang kini sudah berada di Madinah, menyebutkan bahwa ayahnya memang mengidap demensia dan sebelumnya beberapa kali sempat tersesat, namun berhasil dikembalikan ke hotel. Namun, kejadian terbaru menunjukkan ia keluar dini hari tanpa pengawasan dan diduga berjalan tanpa arah tujuan.

“Hasbullah pernah beberapa kali terlepas, tapi masih ada yang mengantar ke kamarnya. Namun pada malam Selasa kemarin pukul 03.00 dini hari Hasbullah keluar tanpa pengawasan dari keluarganya. Kemudian barangkali tidak tahu arah kamar, lalu ada yang mengantar ke lobi. Lobi hotel itu tidak ada orang dan Hasbullah kemungkinan keluar hotel,” kata Harun.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan berbagai skema, termasuk koordinasi dengan syarikah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, dan Konsultan Haji. Bahkan, syarikah telah melaporkan kasus ini ke pihak Kepolisian Arab Saudi di Makkah. “Kami terus melakukan pencarian dalam plan A dan plan B. Koordinasi tak henti kami lakukan dengan syarikah, KJRI dan Konsultan Haji di Jeddah,” ujar Harun.

Selain rumah sakit, upaya pencarian juga dilakukan hingga ke kawasan Mu’aisyim. “Tadi pagi kami bersama-sama dengan tim menuju ke Mu’aisyim untuk mencari Pak Hasbullah, dan kami laporkan dengan membawa data-data jemaah tersebut namun belum kami temukan titik terang yang diharapkan,” kata Harun.

Pencarian bahkan dilakukan di hotel-hotel yang sudah ditinggalkan jemaah, baik yang sudah pulang ke Tanah Air maupun yang bergeser ke Madinah. “Namun sampai detik ini kami belum menemukan titik terang,” tambahnya.

Harun pun mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk tidak bepergian sendiri, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi medis khusus. Ia juga meminta jemaah untuk mengenali dan mengingat rute bus shalawat serta titik-titik keberadaan petugas.

Ia menambahkan, di Masjid Nabawi pun terdapat lima titik pos petugas yang bisa dimanfaatkan jemaah untuk meminta bantuan. “Di Masjid Nabawi tempat wanita, di Raudhah ada juga petugas yang siap memberi bantuan,” kata dia. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.2490
Total Execution Time  5.2493
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,489,200 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/219566/PPIH-Arab-Saudi-Lakukan-Penyisiran-Mencari-Tiga-Jemaah-Haji-yang-Hilang
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 336 (5.1820 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)