24 June 2025

Get In Touch

Petualangan Rasa "Ganjel Rel"

Dari rel kereta ke piring makan: Ganjel Rel buktikan bahwa kuliner tradisional-pun bisa tetap relevan dan digemari!
Dari rel kereta ke piring makan: Ganjel Rel buktikan bahwa kuliner tradisional-pun bisa tetap relevan dan digemari!

KOLOM (Lentera) -Jika anda bepergian ke Jawa Tengah dengan kendara darat, mungkin akan terjebak dengan kemacetan akibat banjir, perbaikan jalan atau padatnya lalu lintas. Namun kelelahan itu pasti terbayar dengan sajian keunikan dan kenikmatan kuliner di kota ini.

Semarang, ibukota propinsi Jawa Tengah dan kota pesisir yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan kekayaan kuliner yang memikat. Dari Lumpia Semarang yang gurih berisi rebung, Wingko Babat yang manis legit, hingga Tahu Bakso, serta Tahu Gimbal yang pedas menggoda.

Setiap hidangan punya cerita dan cita rasa unik. Namun, di antara semua itu, ada satu sajian yang namanya mungkin asing di telinga banyak orang, tetapi begitu autentik: Ganjel Rel.  

Konon nama Ganjel Rel terinspirasi dari bantalan rel kereta api (ganjel rel) karena bentuknya yang padat dan kokoh, mirip balok kayu penyangga rel. Ada juga yang mengatakan bahwa nama ini muncul karena dahulu penjualnya sering berjualan di sekitar stasiun atau jalur kereta di sekitar stasiun Tawang atau stasiun Poncol.

Terlepas dari mitosnya, nama unik ini justru menambah daya tarik kuliner satu ini.  

Roti ini berbentuk kotak dan berwarna cokelat bertabur wijen, roti ini bercita rasa kayu manis. Teksturnya ulet dan padat dipadu dengan aroma cokelat serta kayu manis yang nendang di lidah.

Karena teksturnya yang ulet, memakannya dua potong saja sudah cukup mengenyangkan perut. Ganjel Rel adalah perpaduan khas antara gurihnya santan, manisnya gula jawa, dan pedasnya cabai. Dulu teksturnya begitu keras dan bantat, namun seiring dengan perubahan zaman, roti ini agak kenyal tetapi tetap padat dan beraroma rempah. Yang membuatnya istimewa adalah taburan wijen yang disajikan di atasnya, memberikan sensasi rasa tersendiri.

Ganjel Rel biasanya disajikan dalam bentuk potongan persegi, kadang dibungkus daun pisang untuk aroma yang lebih harum. Beberapa warung menyajikannya dengan ayam goreng atau bacem sebagai pelengkap protein, sayur labu siam atau kari santan untuk menambah kelembutan rasa atau kerupuk atau rempeyek sebagai penambah kerenyahan.  

Yang menarik, ada dua versi penyajian versi basah dengan kuah santan kental dan versi kering yang lebih praktis (siap santap).  

Terkesan tradisional, Ganjel Rel ternyata masih digemari anak muda, terutama yang suka tantangan rasa pedas. Beberapa kedai kekinian menghidangkannya dengan sentuhan modern, seperti Ganjel Rel crispy atau dipadukan dengan topping keju untuk menarik generasi Z. Namun, bagi yang tidak terbiasa dengan pedas, hidangan ini bisa jadi sedikit "menantang".  

Ganjel Rel bukan sekadar makanan. Ia adalah bagian dari identitas kuliner Semarang yang kaya akan rempah dan cerita. Jika Anda berkunjung ke kota ini, jangan hanya berhenti di Lumpia atau Wingko Babat; cobalah Ganjel Rel untuk pengalaman rasa yang lebih berani. Siapa tahu, Anda justru akan jatuh cinta pada pedasnya yang khas dan keunikan namanya!  

Bonus rekomendasi jajanan Semarang lainnya yaitu Bandeng Presto – Ikan bandeng duri lunak dengan rasa gurih manis, Soto Bangkong – Soto ayam kaya rempah dengan suwiran daging lembut, Mie Kopyok – Mie dengan kuah kental dan kacang tanah. Semuanya itu ciri khas makanan Semarang.  

Jadi, mana yang akan Anda cicipi lebih dulu?

Penulis: Triandhi, wiraswastawan dan pemerhati kuliner|Editor: Arifin BH

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0002
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  4.9795
Total Execution Time  4.9798
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,480,880 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/219260/Petualangan-Rasa-Ganjel-Rel
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 337 (4.9350 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)