SURABAYA (Lentera) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera membuka lelang jabatan untuk mengisi kekosongan posisi Sekretaris Daerah (Sekda) dan beberapa Kepala Perangkat Daerah (PD), dengan menyiarkan secara langsung lewat youtube.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko menilai hal itu sebagai bentuk awal transparansi. Namun, ia menekankan pentingnya objektivitas dan integritas dalam keseluruhan proses.
“Kami menghargai upaya Pemkot membuka proses seleksi ke publik. Tapi yang lebih penting adalah memastikan proses itu benar-benar bersih, objektif, dan tidak diwarnai intervensi politik,” ucap anggota dewan yang akrab disapa Cak Yebe ini, Selasa (3/6/2025).
Politisi dari Fraksi Gerindra ini menuturkan, jabatan Sekda merupakan posisi strategis di Pemkot. Menurutnya, Sekda berperan sebagai penghubung antara kepala daerah dan perangkat daerah, sekaligus motor penggerak birokrasi.
"Sekda bukan posisi politis. Ini jabatan teknokratis yang menuntut kompetensi tinggi, integritas, dan rekam jejak yang solid. Jangan sampai jabatan ini hanya jadi ajang balas budi politik,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mendorong agar proses seleksi tidak berhenti pada aspek formalitas. Untuk itu, Cak YeBe menekankan perlunya melibatkan lembaga pengawasan independen untuk menjamin integritas proses dari awal hingga akhir.
“Kami di Komisi A akan mengawal proses seleksi ini secara ketat. DPRD ingin memastikan hasilnya benar-benar melahirkan figur yang bisa menjaga netralitas ASN dan memperkuat kinerja birokrasi,” ucapnya.
Tak lupa, ia mengingatkan tantangan birokrasi ke depan makin kompleks, mulai dari percepatan digitalisasi layanan publik hingga peningkatan kolaborasi lintas sektor.
“Jangan hanya cari sosok yang aman secara politik. Yang dibutuhkan sekarang adalah Sekda yang punya visi, integritas, dan keberanian membawa perubahan,” tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais
.jpg)
