24 June 2025

Get In Touch

Ibadah Haji Musim Dingin Akan Tiba 2026, Tanpa Terik Matahari Arab Saudi

Ilustrasi haji (Pixabay)
Ilustrasi haji (Pixabay)

RIYADH (Lentera) -Musim haji tahun 2025 akan menjadi pelaksanaan ibadah haji terakhir yang bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi.

Kabar ini datang langsung dari Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi yang mengumumkan bahwa mulai 2026, ibadah haji akan berangsur-angsur beralih ke musim yang lebih dingin.

Fenomena haji di musim panas ini baru akan kembali terjadi 17 tahun lagi, tepatnya pada tahun 2042.

Seperti diketahui, Arab Saudi memiliki empat musim, yaitu musim semi (Maret-Juni), musim panas (Juni-September), musim gugur (September-Desember), dan musim dingin (Desember-Maret).

Penyelenggaraan ibadah haji yang berpatokan pada kalender Hijriah akan selalu bergeser setiap tahunnya karena adanya selisih sekitar 10 hari dengan kalender Masehi.

Pergeseran inilah yang menyebabkan pelaksanaan haji dalam beberapa tahun terakhir selalu jatuh pada musim panas, membawa tantangan tersendiri bagi jemaah.

Tantangan cuaca ekstrem dan upaya mitigasi

Dalam beberapa musim haji terakhir, jemaah haji dihadapkan pada cuaca panas ekstrem. Pada musim haji 2024, suhu di Mekkah bahkan mencapai angka antara 46 hingga 51 derajat Celsius.

Dampaknya, pada salah satu hari terpanas, tercatat lebih dari 2.760 kasus sengatan panas, bahkan beberapa di antaranya berujung pada kematian.

Menyikapi hal tersebut, menjelang musim haji terakhir di musim panas ini, Arab Saudi telah mengambil berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko yang timbul akibat sengatan panas.

Upaya ini meliputi penambahan area berteduh, pemasangan lebih banyak stasiun air, penyediaan unit pendingin bergerak, serta peluncuran kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan panas.

Selain itu, pada tahun 2024, Arab Saudi juga memperluas jaringan pemantauan cuaca. Mereka memasang 33 stasiun cuaca baru dan menggunakan sistem radar bergerak guna meningkatkan pelacakan iklim secara real-time di zona haji.

Langkah ini sangat membantu otoritas dalam merespons cuaca ekstrem dengan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat melindungi para jemaah di lokasi.

Mengutip Kompas, musim haji 2025 ditargetkan dapat menampung lebih dari 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia. Meski menjadi yang terakhir di bawah terik matahari musim panas, diharapkan ini akan menjadi ibadah haji yang lebih aman dan nyaman.

Peralihan ke musim yang lebih sejuk di tahun-tahun mendatang diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan bagi para jemaah, terutama bagi lansia dan mereka yang tidak terbiasa dengan suhu tinggi.

Arab Saudi melihat perubahan ini sebagai langkah signifikan untuk menjadikan ibadah haji lebih berkelanjutan dan mudah diakses di masa mendatang (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0006
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.0471
Total Execution Time  5.0478
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,475,768 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/218553/Ibadah-Haji-Musim-Dingin-Akan-Tiba-2026-Tanpa-Terik-Matahari-Arab-Saudi
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 337 (4.9991 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)